Suara.com - Pemandangan berbeda terlihat di Desa Sumare, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Selasa (15/9/2020), usai wilayah tersebut ditetapkan menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
Pasalnya, semua warga di empat dusun yang ada di desa tersebut memilih menutup pintu saat petugas gabungan dari kabupaten, polisi dan TNI menyambangi wilayah itu untuk melakukan rapid test.
Warga menolak keras pelaksanaan rapid tes massal dengan alasan takut.
Plt Kepala Desa (Kades) Sumare Condrowuduyo AR membenarkan adanya penolakan di empat dusun, yakni Dusun Malawwa Utara, Malawaa Selatan, Malawwa Binanga dan Dusun Perumahan Desa Sumare.
"Padahal kami sudah sampaikan sebelumnnya ke warga, agar besok akan dilakukan rapid tes massal. Dan hari ini dilakukan rapid test massal yang dimotori oleh tim gugus kabupaten bersama Polisi dan TNI. Namun upaya rapid tes ini ditolak keras warga dengan alasan takut. Dan semua pintu rumah tertutup karena takut, ” katanya seperti dilansir Pojokcelebes.com-jaringan Suara.com.
Meski begitu, Condro mengaku akan terus berupaya agar warganya mau mengikuti rangkaian protokol kesehatan, salah satunya rapid tes.
”Kami akan terus berupaya tentunya dengan melakukan pendekatan kepada warga, agar ingin mengikuti rapid tes kembali, karena ini kebaikan bersama dan keselamatan kita semua, “harapnya
Sementara itu, Jubir gugus tugas Covid-19 Andi Rasmuddin mengatakan, rapid test yang akan dilaksanakan di empat dusun tersebut merupakan hasil kesepakatan rapat antara pemdes dan pemerintah kecamatan, tim gugus dan tim gabungan pengamanan.
Desa Sumare sendiri merupakan kluster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mamuju.
Baca Juga: 59 Negara Tutup Pintu untuk WNI, Kemenlu Diminta Lakukan Diplomasi Intensif
Dari data yang diperoleh Pojokcelebes.com ada 11 orang yang terkonfirmasi positif swab, lima orang sembuh dan 15 orang dinyatakan reaktif rapid tes yang belum diswab.
Rasmuddin mengemukakan, persoalannya adalah keberadaa belasan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 seharusnya melakukan isolasi mandiri, namun kenyataannya masih berkeliaran tanpa ada pengawasan.
”Saya kira harus dipikirkan kembali ini untuk dilakukan rapid tes kembali demi menekan penyebaran Covid-19."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Ini Alasan Kejagung Periksa Petinggi GoTo dalam Perkara Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam