Suara.com - Pihak Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) menyebut pelaku penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Sabtu (19/9/2020) kemarin adalah aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Informasi ini diungkapkan oleh GKII melalui akun facebooknya @gkiipusat dan dibenarkan oleh Ketua Klasis GKII Sugapa Pendeta Timotius Miagoni.
Pendeta Miagoni mengatakan informasi tersebut benar, pendeta Yeremia ditembak oleh TNI saat hendak memberi makan ternak babinya di Hitadipa, Intan Jaya.
"Ya (benar) itu, istrinya tahu itu, ada dua ibu, saksinya itu, sorenya dia gali ubi untuk kasih makan babi di kandang, lalu tentara mereka sedang di pinggir jalan, langsung mereka tembak," kata Pendeta Miagoni saat dihubungi Suara.com, Senin (21/9/2020).
Ia mengaku heran dengan peristiwa tersebut, sebab Pendeta Yeremia dikenal tidak memiliki musuh baik dengan aparat TNI maupun orang Papua.
"Dia itu orang jujur, dan tidak biasa masalah dengan keamanan TNI, orang itu sudah tua, itu kan umur 70-an itu, dari kecil dia ya Tuhan tidak pernah marah siapapun, dengan keamanan di sana juga mereka samasama tinggal," jelasnya.
Pendeta Miagoni menduga ada pergantian pasukan operasi militer di daerah itu sehingga para prajurit TNI yang datang merupakan pasukan baru.
Kini para warga dilaporkan tengah mengosongkan sekitar 7-8 gereja dan melarikan diri ke hutan karena ketakutan.
"Keamanan (TNI) itu baru pergantian itu, ya dorang tembak kah, banyak yang ganti juga, jadi saya kecewa juga," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Oknum TNI Tabrak Polisi Ditahan di Rutan Guntur
Pendeta Yeremia Zanambani merupakan Ketua Klasis (Daerah) Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, kesehariannya berperan sebagai penginjil dan penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Moni.
Berita Terkait
-
DOORR! Pendeta di Papua Ditembak Mati di Intan Jaya
-
Bertemu Pendeta Amerika, Gisella Anastasia Rasakan Keajaiban
-
Tolak Pakai Masker saat Kebaktian, Pendeta Ini Terinfeksi Covid-19
-
Cabuli Anak di Gereja, Pendeta Surabaya HL Dituntut 10 Tahun Penjara
-
10 Pendeta Kristen Skandinavia Sebut Pembakaran Alquran Aksi Barbar
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun