Suara.com - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.
Melalui suratnya, Teddy menyarankan agar Presiden Jokowi mengambil langkah lewat cara yang ia sebut dengan 'tidurkan Indonesia'.
Ia mengusulkan cara itu lantaran angka kasus yang semakin banyak bahkan setelah pemerintah memberlakukan new normal.
"Pak Jokowi, terkait corona, dulu yang terinfeksi sedikit tapi pemberitaannya yang banyak. Kini sebaliknya, yang terinfeksi banyak, tapi pemberitaannya minim @jokowi," tulis Teddy.
Dalam suratnya, Teddy menjelaskan cara 'menidurkan' Indonesia yang ia maksud. Cara ini ia nilai mampu membantu menstabilkan ekonomi dan menurunkan penyebaran virus.
"Pak Jokowi… Anda bangunkan Indonesia hanya di jam 6 pagi hingga 6 sore, selebihnya tidurkan Indonesia. Jam 6 sore, semuanya sudah ada di rumah masing-masing. Jam 6 sore itu di tingkat RT pun sudah tidak ada lagi kegiatan. Kegiatan hanya bisa dilaksanakan di dalam rumah, termasuk bekerja di rumah," tulis Teddy dalam surat terbuka yang ia bagikan pada Senin (21/9/2020).
Ia menyarankan agar semua jalanan ditutup total mulai jam 6 sore. Semua tempat juga ditutup kecuali Rumah Sakit dan warga hanya boleh melintas jika untuk mengantar orang ke rumah sakit.
Selain mengusulkan waktu pembatasan kegiatan masyarakat, Teddy juga mengingatkan agar Presiden Jokowi sebaiknya menggunakan pasukan militer ketimbang kepala daerah untuk melaksanakan usulan tersebut.
"Apakah ini akan berhasil? Tentu tidak, jika Pak Presiden meminta para kepala daerah untuk melaksanakannya, karena tidak ada gunanya, mereka terlalu banyak bicara tapi minus keberanian dan pelaksanaan. Sia-sia saja.. Harus Militer yang melakukannya," imbuh Teddy.
Baca Juga: Banyak Menteri Kena Corona, Jokowi Tak Pernah Hidupkan AC di Istana
Teddy meyakini jika usulannya untuk 'tidurkan Indonesia' tidak akan merugikan perekonomian warga.
"Apakah TIDURKAN INDONESIA ini merugikan ekonomi? Tentu tidak. Jam kerja 8 jam masih terpenuhi, orang buka usaha masih bisa, PKL yang biasa buka malam, buka siang hari dan sebagainya. Yang dirugikan hanyalah waktu untuk bersenang-senang dengan kawan-kawan saja di malam hari, yang bisa diganti pada siang hari," paparnya.
Selain itu, ia mengklaim usulan tersebut bisa menguntungkan aparat karena arahannya langsung dai presiden bukan pejabat lain yang bisa menimbulkan kompromi.
"Maaf Pak Jokowi jika saya lancang, tapi saya sebagai Warga Negara Indonesia ingin Negara ini bebas dari ancaman virus dan sudah begitu muak melihat omong kosong para kepala daerah dalam menghadapi covid 19, kebanyakan gaya tapi pelaksanaannya minus," tulis Teddy memungkasi suratnya.
Berita Terkait
-
Banyak Menteri Kena Corona, Jokowi Tak Pernah Hidupkan AC di Istana
-
Positif Corona, Menag Fachrul Razi Sudah 2 Bulan Tak Temui Jokowi ke Istana
-
Ribut Kubu Jokowi dan Prabowo, Fahri Hamzah: Kami Tidak Ikut
-
Partainya Dukung Gibran dan Bobby, Fahri Hamzah: Bukan Dinasti
-
Pembakaran Gedung Kejagung RI, Presiden Jokowi Harus Bersikap
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor