Suara.com - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah buka suara terkait pihaknya yang tidak mau ikut campur soal adanya kubu Prabowo dan Kubu Jokowi.
Ia menuturkan bahwa pihaknya adalah penganjur jalan tengah yang tidak ingin melembagakan permusuhan yang disebut tidak jelas ini.
"Di depan @prabowo kami tegaskan bukan nomor 2. Di depan @jokowi juga kami tegaskan bukan nomor 1. Kami adalah penganjur jalan tengah. Kami tidak mau lembagakan permusuhan tidak jelas ini," tulisnya lewat akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu (20/9/2020).
"Kader partai tertentu tidak suka ya gapapa yang penting utang jangan dilupakan," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Eks anggota DPR RI ini juga mengatakan telah pensiun untuk melihat masalah ini. Ia menyebut orang-orang terlalu ekstrim. Padahal alasan perbedaan mereka tidak jelas.
"Saya dan teman-teman memutuskan pensiun untuk melihat masalah ini dari jauh. Kami melihat orang-orang ada pada ekstrem yang jauh, tapi dasar perbedaan mereka tidak jelas. Ada yang saling benci keterlaluan, tapi ada yang saling tipu dan bersatu," tutur Fahri.
Fahri menilai hal semacam itu bersifat kekanak-kanakan sehingga pihaknya tidak mau ikut terlibat.
"Semuanya kekanak-kanakan. Kami gak ikut," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Politisi Gelora ini sekali lagi menekankan bahwa pihaknya ingin berada di tengah dan menjadi titik lerai dari kebencian yang tidak kunjung hilang.
Baca Juga: 3 Daftar Kelemahan Jokowi Saat Ini, Lengkap dengan Alasannya
Menurut Fahri, negara tidak akan memiliki masa depan apabila dikelola dengan mengedepankan perasaan sebagai kubu oposisi maupun kubu pemerintah. Sebab, akal nalar yang sehat harus menjadi arah baru guna mengelola masa depan.
"Kita tidak akan punya masa depan kalau negara dikelola dengan perasaan di kubu oposisi atau pemerintah. Akal nalar yang sehat harus menjadi arah baru mengelola masa depan," ungkapnya.
Lebih dalam lagi Fahri mengatakan bahwa generasi sekarang jangan mau menjadi generasi yang tidak sanggup menari dalam irama yang kompleks, yang suka menyederhanakan berbagai permasalahan.
Pasalnya, menurut Fahri Indonesia tidak mungkin akan sederhana. Sebab Indonesia adalah soal kerumita yang dibuat indah.
"Kita jangan jadi kelompok yang punya penyakit hitam-putih yang suka menyederhanakan persoalan. Padahal Indonesia tak mungkin sederhana. Indonesia adalah tentang kerumitan yang kita bikin indah," pungkas Fahri.
Untuk diketahui, sebelum cuitan tersebut Fahri Hamzah telah lebih dahulu angkat suara soal partainya yang memberikan dukungan kepada putra dan menantu Presiden Joko Widodo dalam kontestasi Pilkada 2020.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD