Suara.com - Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, meminta masyarakat yang sudah merasakan gejala awal Covid-19 diharapkan dapat segera melaporkan diri ke pusat keseahatan terdekat untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan.
Doni mengatakan dengan mengunjungi pusat kesehatan baik klinin maupun rumah sakit, masyarakat yang memiliki gejala awal dapat langsung ditangani, sehingga tidak sampai mengalami gejala berikutnya terkait Covid-19. Ia meminta masyarakat jangan menahan diri untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.
"Jangan ada masyarakat yang menahan diri untuk tidak melaporkan diri kepada poliklinik dan pusat kesehatan yang ada terutama puskesmas sehingga bisa ditangani dengan awal," kata Doni dalam rapat Komisi VIII DPR, Selasa (21/9/2020).
Doni mengatakan, di setiap pusat kesehatan sudah ditentukan penanganan oleh dokter terhadap pasien dengan tipe gejala berbeda. Masing-masing pasien baik yang bergejala ringan, sedang, maupun berat akan diberikan jenis obat yang berbeda.
"Setiap tahapan-tahapan gejala ini sudah disiapkan jenis obatnya, saya tidak hapal karena saya bukan dokter tetapi dari pihak medis sudah menentukan," kata Doni.
Sebelumnya, Doni Monardo meminta masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Covid-19, sekalipun mereka hanya berdiam diri di rumah tanpa ada aktivitas di luar ruang.
Mengacu data pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta terdapat pasien positif Covid-19 yang ikut terpapar meski mereka sudah mengisolasikan diri dari aktivitas di luar rumah.
"Data dari pasien Wisma Atlet beberapa Minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak keluar rumah. Jadi bagi mereka yang tetap di rumah pun tetap waspada harus hati-hati," kata Doni dalam paparannya di Komisi VIII DPR, Selasa (22/9/2020).
Doni mengatakan kemungkinkan besar terjadinya penularan mereka yang berada di rumah saja lantaran masih adanya salah satu anggota keluarga yang beaktivitas di luar. Anggota keluarga itu yang kemudian menjadi pembawa atau carier dari Covid-19 ke dalam rumah sehingga terjadi transmisi ke anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Pedagang Wafat Positif Corona, Aktivitas Pasar Melati Dihentikan Sementara
"Karena apabila ada anggota keluarga yang sering keluar rumah dan kembali ke rumah tidak memperhatikan protokol kesehatan di rumah maka bisa menulari saudaranya yang lain," ujar Doni.
Atas dasar itu, Doni meminta agar ada pemisahan antara anggota keluarga yang berdiam di rumah dengan mereka yang masih harus bekerja keluar demi meminimalisir penularan. Terlebih bagi anggota keluarga yang memiliki penyakit penyerta.
"Ini lah yang harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari yang bekerja yang bisa saja terpapar Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala apa-apa," kata Doni.
Berita Terkait
-
Pedagang Wafat Positif Corona, Aktivitas Pasar Melati Dihentikan Sementara
-
Kondisi Terkini Nunung Srimulat Usai Positif COVID-19
-
Terapkan Jaga Jarak di Posko Banjir, DKI Siapkan Tempat Dua Kali Lipat
-
Saran Buat Fachrul Razi: Tawakal, Kurangi Mikir Hal-hal yang Bikin Stres
-
Nunung Positif Covid-19, Begini Penjelasan sang Adik
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau