Suara.com - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur dijadikan sebagai tempat penguburan khusus pasien Corona (Covid-19). Sejak mencuatnya virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, sudah ada ribuan jenazah pasien Corona yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.
Rahmat (45) petugas PJLP atau penggali dan pengubur jenazah Covid-19, mengatakan, jenazah yang datang untuk dimakamkan terus meningkat akhir-akhir ini. Menurutnya, kini perhari bisa mencapai 30 jenazah lebih dimakamkan.
"Paling tinggi kemarin kalau enggak salah 42 jenazah. Terus berdatangan ke sini-sini bisa sampai 30-an jenazah lebih di-makamin sehari," kata Rahmat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (23/9/2020).
Rahmat mengatakan, jenazah yang dimakamkan secara protap Covid di Pondok Ranggon sebenarnya sempat melandai pada Juli 2020 kemarin. Dimana hanya 5 jenazah yang dimakamkan dalam seharinya.
"Sempat sepi cuma 5 jenazah sehari. Habis PSBB dibuka (dilonggarkan) jenazah terus datang banyak lagi," kata dia.
Rahmat mengatakan, hingga siang ini sudah ada 17 jenazah yang dimakamkan secara protap Covid-19. Bahkan dia memprediksi jenazah pasien Corona ini masih akan terus berdatangan ke TPU Pondok Ranggon.
Ambulans Antre
Sekitar pukul 10.00 WIB tadi, TPU Pondok Ranggon sudah dipadati antrean mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien Covid-19. Saat Suara.com tiba di lokasi, sudah ada 7 ambulan pembawa jenazah yang datang.
Awalnya terlihat ambulan datang secara berurutan dimana terhitung paling tidak 5 sampai 10 menit sekali tiba di TPU Pondok Ranggon.
Baca Juga: Ya Allah, Dalam 5 Jam Ada 17 Jenazah Covid-19 Dikubur di Pondok Ranggon
Jenazah yang datang diantar mobil ambulan kemudian langsung dimakamkan secara protap Covid. Lubang-lubang lahad tampak sudah dipersiapkan sebelumnya.
Namun sekira pukul 11.40 WIB tampak mobil ambulan datang di waktu yang hampir bersamaan. Alhasil, terlihat adanya antrean mobil ambulan di lokasi. Ada sekitar 4 mobil mengantre menunggu giliran.
Seiring dengan itu liang-liang lahad terus digali untuk mengantisipasi jenazah yang terus berdatangan. Ada pun jenazah di dalam ambulan yang mengantre harus menunggu beberapa waktu untuk bergantian dimakamkan.
Kasus Meroket
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan kasus positif Covid-19 secara nasional.
Menurut Wiku, berdasarkan data yang tercatat pemerintah, jumlah kasus positif mengalami kenaikan mencapai 8,4 persen selama sepekan terakhir.
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya