Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan bahwa Indonesia tidak siap untuk menyediakan data kasus corona atau Covid-19 secara real time, sama halnya dengan negara lain.
Menurutnya sinkronisasi data agar bisa dipantau secara real time tidak mudah dilakukan, sebab Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dengan jumlah penduduk yang banyak.
"Kami tidak lelah untuk selalu memperbaiki kualitas data dan integrasi data di Indonesia. Sinkronisasi data ini memang suatu pekerjaan yang berat dan Indonesia tidak pernah siap, begitu juga negara di dunia tidak siap," kata Wiku dari Istana Presiden, Kamis (24/9/2020).
Selain itu, kata Wiku, setiap data covid-19 yang masuk dari daerah juga harus divalidasi lagi oleh Kementerian Kesehatan sebelum disampaikan ke publik.
"Titik pencatatan ini perlu di sinkronisasi untuk masuk ke data nasional di Kemenkes sehingga akhirnya bisa divalidasi dan diumumkan pada publik," terangnya.
Wiku meminta masyarakat untuk bersabar menanti data real time yang diklaimnya masih terus dikejar oleh pemerintah.
"Mohon bersabar, mohon kami didukung agar betul-betul pencatatannya semakin baik, tidak terjadi perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah sehingga dalam pengambilan keputusan bisa akurat karena datanya yang berkualitas," pungkas Wiku.
Sebagai informasi, jumlah positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 262.022 orang, dirawat 60.064, sembuh 191.853, dan meninggal dunia 10.105 jiwa.
Baca Juga: Ini Jumlah Tempat Tidur Hotel untuk Isolasi Pasien Corona di 7 Provinsi
Berita Terkait
-
Denpasar dan Nyalanesia Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Literasi hingga Tahun 2030
-
Rapor 1 Tahun Prabowo Versi LSI: Ekonomi Jeblok, 5 Sektor Lain Lolos, Hubungan Internasional Juara
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina