Suara.com - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab mengaku memiliki alasan lain ketika melakukan wawancara dengan kursi kosong.
Bukan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang ia cemaskan, melainkan perkembangan pandemi yang menjadi objek pertanyaannya kepada sang menteri.
Melalui unggahan Instagram-nya, Najwa Shihab memaparkan proses mewujudkan bangku kosong dalam acaranya sebagai satire untuk menghadirkan Menkes Terawan dirancang.
Najwa mengatakan bahwa video acara Mata Najwa yang tengah menjadi perbincangan itu bukan merupakan wawancara.
"Pada dasarnya saya tidak sedang melakukan wawancara, saya hanya sedang mengajukan pertanyaan," jelas perempuan yang akrab disapa Nana itu.
Ia juga menyadari jika wawancara tersebut bisa menimbulkan berbagai polemik, termasuk tuduhan melakukan persekusi.
"Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying," tulis Najwa.
Lebih lanjut, Najwa mengatakan kalau yang ia cemaskan bukan sosok Menteri Terawan melainkan perkembangan pandemi.
"Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman. Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini. Dan karena itulah Pak Terawan menjadi penting karena, betapa pun banyaknya tim ad-hoc yang dibentuk, urusan kesehatan tetaplah pengampunya adalah Menteri Kesehatan," jelas Najwa.
Baca Juga: Lama Menghilang, Najwa Kosongkan Kursi Menteri Terawan: Siap Mundur, Pak?
Video Najwa Shihab menjadi perbincangan publik ketika ia menghadirkan sebuah bangku kosong yang ia harapkan diisi oleh Menteri Terawan untuk menjawab pertanyaan seputar pandemi.
"Sejujurnya, ini bukan ide yang baru-baru amat. Di negara dengan tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa," Najwa menjelaskan.
Najwa juga memaparkan bahwa format wawancara tersebut bukan merupakan format wawancara imajiner.
"Pertanyaan, kan, tidak harus diajukan secara tatap muka. Bisa dilakukan secara jarak jauh dengan perantara macam-macam medium," kata Najwa.
Ia menyatakan keberadaan Terawan yang nyata dan hidup menjadi salah satu faktor mengapa format wawancara tersebut bukan jenis wawancara imajiner.
"Pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan; Pak Terawan juga sosok yang eksis dan hidup, sehingga Pak Terawan bisa menjawabnya kapan saja, bahkan sejujurnya boleh menjawabnya di mana saja," tukas Najwa.
Berita Terkait
-
Interview Kursi Kosong Terawan, Dosen UGM: Momen Terbaik Selama Pandemi
-
Lama Menghilang, Najwa Kosongkan Kursi Menteri Terawan: Siap Mundur, Pak?
-
Mengenal Gestalt Therapy, Teknik Terapi Psikologis dengan Kursi Kosong
-
Disindir di Mata Najwa, 5 Kontroversi Menkes Terawan Soal Corona
-
Bukan Cuma Najwa, Artis, Politikus, sampai Nakes Juga Cari Menkes Terawan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya