Program Guru Belajar akan dilaksanakan secara daring, yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah "Bimtek", yang akan diikuti guru pada semua mata pelajaran, jenjang dan jenis pendidikan.
Pada tahap ini, peserta akan mempelajari konsep pembelajaran jarak jauh, kurikulum kondisi khusus, asesmen diagnostik, model pembelajaran jarak jauh, penggunaan teknologi dan sumber belajar.
Tahap kedua, "Pendidikan dan Latihan (diklat)”. Pesertanya adalah mereka yang telah lulus tahap pertama dengan skor minimal 70.
Pada tahap kedua, peserta ditantang untuk bisa merancang, melakukan dan merefleksikan pembelajaran jarak jauh. Tahap Ketiga adalah “Pengimbasan”, yang akan diikuti peserta yang lulus pada tahap kedua.
Di sini guru diundang menjadi bagian dari perubahan pendidikan dengan cara mengajak guru yang lain untuk mengikuti “Guru Belajar Seri Masa Pandemi” melalaui PKG, KKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Kelebihan program guru belajar adalah :
a. Lebih fleksibel. Guru dapat mengatur belajar secara mandiri;
b. Lebih mudah. Guru dapat mempelajari konten yang sudah diurai dalam unit-unit belajar;
c. Lebih menantang. Guru dapat memilih tantangan sesuai kemampuan;
Baca Juga: 27,3 Juta Orang Sudah Dapat Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud
d. Lebih kolaboratif. Guru dapat belajar bersama dengan guru lainnya.
Adapun manfaat program guru belajar adalah :
a. Pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan selama masa pendemi;
b. Pengalaman belajar bersama dengan rekan guru lain dari daerah yang sama maupun lintas daerah;
c. Kesempatan meningkatkan kemampuan dalam merancang, melakukan dan merefleksikan pembelajaran jarak jauh;
d. Mendapat sertifikat Bimtek 32 JP (Jam Pertemuan), diklat 32 JP dan piagam penghargaan.
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Cari Hiburan ke Bodetabek karena PSBB, Wagub: Itu Konsekuensi
-
Ini Penyebab Kabupaten Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19
-
Dokter Tirta: Pandemi COVID-19 Dipengaruhi Politik
-
Pemerintah: Diam di Rumah Atau Rajin Olahraga Juga Bisa Terpapar Covid-19
-
Satgas Pastikan RI Bisa Pakai Rapid Test Antigen Sesuai Rekomendasi WHO
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak