Suara.com - Indonesia Police Watch menilai langkah Polda Jawa TImur membubarkan acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di Kota Surabaya, Senin (28/9/2020), untuk menjamin keamanan semua pihak, termasuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Apa yang dilakukan aparat Polda Jatim itu adalah demi keamanan semua pihak dan demi kepentingan stabilitas kamtibmas yang kondusif bagi Kota Surabaya khususnya dan Jawa Timur umumnya," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Menurut Neta, tindakan polisi patut diapresiasi semua pihak. Neta menilai dalam situasi seperti sekarang ini, dimana pandemi Covid-19 belum selesai, konflik di tengah masyarakat dapat dengan mudah terpicu sehingga sekecil apapun potensi konflik harus dihindari.
"Oleh sebab itu sangat wajar aparatur Polda Jatim membubarkan acara KAMI. Tindakan tegas, cepat dan antisipatif Polda Jatim ini patut diacungi jempol," kata Neta.
Dia mengatakan apabila Polda Jawa Timur terlambat dalam mengambil tindakan dikhawatirkan timbul masalah yang akan berbuntut panjang karena kelompok KAMI dan massa non-KAMI sudah mulai terkonsentrasi di lokasi ketika itu.
Neta menyarankan agar KAMI mengevaluasi berbagai kegiatan dan manuver politik mereka, terutama di daerah rawan konflik agar citra organisasi tidak tercoreng.
"Bagaimanapun jika KAMI memaksakan diri dan terjadi bentrokan massa, kelompok KAMI juga yang akan rugi. Nama-nama besar dan tokoh-tokoh terkenal di balik KAMI, apalagi turut hadir dalam acara yang diwarnai bentrokan itu tentu akan merugikan citra mereka," ujar Neta.
"Kasus di Surabaya ini perlu menjadi peringatan buat KAMI agar lebih memperhitungkan situasi jika ingin menggelar kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa yang bisa menimbulkan konflik di masa pandemi Covid-19," kata Neta.
Aparat kepolisian membubarkan kegiatan KAMI di beberapa tempat di Kota Surabaya karena tidak mengantongi izin keramaian.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Acara KAMI, FPI: Pilkada Tuh Batalin Jangan Kasih Izin
Berita Terkait
-
Ikrar Jogo Suroboyo, Ikhtiar Warga Kota Pahlawan Menolak Tindakan Anarkistis
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Surabaya Terapkan Jam Malam, Lindungi Generasi Muda dari Kekerasan dan Kriminalitas
-
Kronologi Dahlan Iskan Jadi Tersangka Dugaan Pidana Serius
-
Ulasan Kami (Bukan) Jongos Berdasi: Ketika Dunia Kerja Tak Seindah Rencana
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!