News / Nasional
Rabu, 17 Desember 2025 | 14:15 WIB
Rocky Gerung, Purbaya Yudhi Sadewa [kolase]
Baca 10 detik
  • KAMI memprediksi awal 2026 akan terjadi benturan silang antara frustrasi elit dan masyarakat akar rumput.
  • Rocky Gerung menyatakan KAMI fokus mengkritisi kebijakan publik yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
  • KAMI mengharapkan Presiden Prabowo mengambil keputusan tegas tanpa terpengaruh transaksi politik pemilu lalu.

Suara.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merilis prediksi mengenai situasi sosial-politik yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2026.

Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa berdasarkan riset internal KAMI, Indonesia berpotensi menghadapi situasi crossfire atau benturan silang antara kalangan elit dan masyarakat akar rumput.

“KAMI barusan membuat riset bahwa sangat mungkin semester awal 2026 akan terjadi crossfire, antara frustrasi elit dan ‘piring kosong’ emak-emak,” ujar Rocky melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Rabu (17/12/2025).

Menurut Rocky, gejala ketegangan ini muncul secara organik tanpa rekayasa masyarakat.

Hal tersebut merupakan akumulasi dari kondisi terkini bangsa.

Ia menegaskan bahwa KAMI berkomitmen untuk hadir dan menyelamatkan Indonesia dalam situasi yang tak terduga tersebut.

“Dalam refleksi ini, saya mewakili perjalanan panjang KAMI yang berupaya menyelamatkan Indonesia. Posisi kami masih di situ,” tegasnya.

Rocky menjelaskan filosofi pergerakan KAMI. Ia menekankan bahwa organisasi tersebut tidak menyimpan dendam terhadap individu tertentu, melainkan mengkritisi kebijakan publik yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

“KAMI berupaya menerangkan itu pada publik. Tidak ada dendam kami pada personal, kami ‘dendam’ pada kebijakan yang dungu,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil

Ia juga menyoroti perbedaan pandangan antara pesimisme dan optimisme di tengah masyarakat.

Menurutnya, sikap pesimis yang ditunjukkan KAMI justru didasari pemikiran rasional, berbeda dengan optimisme sebagian pihak yang dinilainya tidak berdasar.

“Kami pesimis karena kami rasional. Begitu banyak orang yang optimis, tapi optimismenya irasional. Kita ingin bangunkan lagi harapan dan memberi kepercayaan pada publik bahwa Indonesia bisa dihasilkan ulang dengan satu radical break,” jelas Rocky.

Sebagai solusi atas potensi krisis tersebut, Rocky menaruh harapan pada keberanian Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil keputusan tegas.

Ia mengingatkan agar Presiden tidak tersandera oleh transaksi politik masa lalu.

“Presiden tidak boleh tersandera oleh hasil transaksi dia ketika pemilu, karena pemilu sudah selesai. Dia adalah Presiden yang harus bisa mengambil keputusan otentik, bukan lagi hasil ‘dagang sapi’ dengan partai-partai sebelumnya,” ujarnya.

Load More