- KAMI memprediksi awal 2026 akan terjadi benturan silang antara frustrasi elit dan masyarakat akar rumput.
- Rocky Gerung menyatakan KAMI fokus mengkritisi kebijakan publik yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
- KAMI mengharapkan Presiden Prabowo mengambil keputusan tegas tanpa terpengaruh transaksi politik pemilu lalu.
Suara.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merilis prediksi mengenai situasi sosial-politik yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2026.
Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa berdasarkan riset internal KAMI, Indonesia berpotensi menghadapi situasi crossfire atau benturan silang antara kalangan elit dan masyarakat akar rumput.
“KAMI barusan membuat riset bahwa sangat mungkin semester awal 2026 akan terjadi crossfire, antara frustrasi elit dan ‘piring kosong’ emak-emak,” ujar Rocky melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Rabu (17/12/2025).
Menurut Rocky, gejala ketegangan ini muncul secara organik tanpa rekayasa masyarakat.
Hal tersebut merupakan akumulasi dari kondisi terkini bangsa.
Ia menegaskan bahwa KAMI berkomitmen untuk hadir dan menyelamatkan Indonesia dalam situasi yang tak terduga tersebut.
“Dalam refleksi ini, saya mewakili perjalanan panjang KAMI yang berupaya menyelamatkan Indonesia. Posisi kami masih di situ,” tegasnya.
Rocky menjelaskan filosofi pergerakan KAMI. Ia menekankan bahwa organisasi tersebut tidak menyimpan dendam terhadap individu tertentu, melainkan mengkritisi kebijakan publik yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
“KAMI berupaya menerangkan itu pada publik. Tidak ada dendam kami pada personal, kami ‘dendam’ pada kebijakan yang dungu,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Ia juga menyoroti perbedaan pandangan antara pesimisme dan optimisme di tengah masyarakat.
Menurutnya, sikap pesimis yang ditunjukkan KAMI justru didasari pemikiran rasional, berbeda dengan optimisme sebagian pihak yang dinilainya tidak berdasar.
“Kami pesimis karena kami rasional. Begitu banyak orang yang optimis, tapi optimismenya irasional. Kita ingin bangunkan lagi harapan dan memberi kepercayaan pada publik bahwa Indonesia bisa dihasilkan ulang dengan satu radical break,” jelas Rocky.
Sebagai solusi atas potensi krisis tersebut, Rocky menaruh harapan pada keberanian Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil keputusan tegas.
Ia mengingatkan agar Presiden tidak tersandera oleh transaksi politik masa lalu.
“Presiden tidak boleh tersandera oleh hasil transaksi dia ketika pemilu, karena pemilu sudah selesai. Dia adalah Presiden yang harus bisa mengambil keputusan otentik, bukan lagi hasil ‘dagang sapi’ dengan partai-partai sebelumnya,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka