Suara.com - Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqqodas, mengkritik keputusan pemerintah terkait keinginan melaksanakan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi covid-19. Rencananya pelaksaan Pilkada itu akan berlangsung Desember 2020.
Menurutnya kebutuhan rakyat yang paling mendesak saat ini ialah kesehatan dan keselamatan jiwa.
"Kebutuhan mendasar rakyat, kebutuhan rakyat sekarang ini adalah kesehatan dan keselamatan jiwa daripada pelaksanaan Pilkada 2020 bulan Desember," kata Busyro pada diskusi virtual, Rabu (30/9/2020).
Busyro melihat fenomena penyelenggaraan pilkada dari masa ke masa itu akan dibumbui dengan konflik. Tidak sedikit dari konflik tersebut yang justru malah menimbulkan bentrok antar kelompok.
Hal tersebut dianggapnya berbahaya apalagi di tengah penyebaran Covid-19.
"Itu lah yang harus dihindari ketika bentrok terjadi interaksi dan bagaimana bentrok harus pakai masker. Bentrok mesti harus full contact dan itu berbahaya sekali," ujarnya.
Selain itu, menurut mantan pimpinan KPK tersebut, pilkada juga sarat dengan dominasi cukong yang bertindak sebagai renterir politik. Para cukong hadir dengan memperkuat praktik politik uang.
"Hasilnya apa? Hasilnya praktik demokrasi yang liberal transaksional," tuturnya.
Busyro juga menyinggung budaya neo feodalisme yang terbangun dalam Pilkada Serentak 2020. Di mana terdapat dominasi dinasti politik yang pusatnya berasal dari elit Istana bersama dengan elit parpol dan elit bisnis.
Baca Juga: Elon Musk Mengaku Ogah Disuntik Vaksin Covid-19, Kenapa?
Berita Terkait
-
Elon Musk Mengaku Ogah Disuntik Vaksin Covid-19, Kenapa?
-
Hari Ini Melejit 4.284 Kasus, Pasien Covid-19 RI Kini Tembus 287.008 Orang
-
Virus Corona Bisa Sebabkan Covid Toes, Begini Cara Mengatasinya!
-
Studi: Percakapan Biasa di Ruang Tertutup Efektif Tularkan Covid-19
-
Ahli Inggris: Kalahkan Corona, Flu dan Pneumonia 10 Kali Lebih Mematikan!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Uang Pensiun DPR Digugat ke MK, Dasco: Apa pun Putusannya Kami Tak Berkeberatan
-
Akademisi Kritik Program Makan Bergizi Gratis: Niat Baik, Eksekusi Bikin Masalah?
-
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut Mobil HR-V di Tol Jagorawi, Pengemudi Tewas di Tempat
-
Sambil Mencontohkan, Panglima TNI Minta Prajurit Pasang Tatapan Tajam ke Prabowo saat HUT ke-80
-
BNI Xpora Cetak Prestasi, Raih SME Development Program of the Year dalam MECA 2025
-
9 Orang Positif Radioaktif CS-137 Cikande Dirawat di RS Fatmawati Jakarta, Begini Kondisinya!
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Catat! Daftar Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Pada Jumat dan Perayaan HUT ke-80 TNI
-
"Minum Air Terasa Seperti Mimpi," Kisah Alfatih, Santri Terkubur 2 Malam di Reruntuhan Al Khoziny
-
Gubernur Pramono Putihkan 1.238 Ijazah, Habiskan Anggaran Rp4,13 Miliar