Suara.com - Banyaknya masukan dari berbagai pihak yang meminta agar pemerintah menunda gelaran pilkada tahun ini ternyata hanya menjadi angin lalu.
Bahkan, Kolaborator LaporCovid19 yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Herlambang P Wiratraman menilai pemerintah sudah tidak lagi mendengar suara publik.
"Sadar betul bahwa hari ini terus berjalan pilkada itu, tekanan ataupun suara-suara publik atau suara masyarakat semakin tidak didengar ahli-ahli juga semakin tidak diikuti lagi tidak dipedomani lagi," ujar Herlambang dalam Kelas Umum Pandemi 8 Antara Hak Pilih & Hak Hidup: Pilkada Saat Pandemi secara virtual, Rabu (30/9/2020)
Herlambang menuturkan, penyelenggara pemilu sendiri sudah mengakui mereka telah menjadi korban karena tidak sedikit petugas di lapangan yang terpapar Covid-19.
"Dan itu sudah diakui oleh para penyelenggara pemilu, karena mereka sendiri juga sudah menjadi korban dalam proses penyelenggaraan proses penyelenggaraan pilkada ini. Terbukti dari tidak sedikit yang terpapar Covid-19," ucap dia.
Herlambang juga menyebut, penyelenggara pilkada juga memiliki beban nonelektoral pilkada. Beban nonelektoral tersebut yakni beban secara medis, epidemiologi dan psikologis.
"Nah itu yang mereka sebut sebagai beban non elektoral, ini dari Bawaslu yang mempresentasikan soal beban nonelektoral. Ada problem beban nonelektoral dan itu juga didukung secara pertimbangan medis epidemologi, psikologis, termasuk psikologi beban penyelenggara pemilu," katanya.
Tak hanya itu, Herlambang mengatakan tidak sedikit yang tak bersedia menjadi penyelenggaran pemilu karena banyak faktor.
"Jadi tidak sedikit yang tidak bersedia menjadi penyelenggara pemilu dan bahkan mereka khawatir karena faktor usia karena faktor utama terkena covid," ucap Herlambang.
Baca Juga: Opsi Tunda Pilkada Mesti Betul-betul Matang, Begini Penjelasan DPR
Kemudian secara psikologis, Herlambang menuturkan sudah muncul ketakutan masyarakat dan ketidakhadiran masyarakat di TPS karena takut terpapar Covid-19. Bahkan, dia mencontohkan Cendekiawan muslim Azyumardi Azra yang sudah menyatakan golput dalam pilkada tahun ini.
"Secara sosiologis bukan hanya Azyumardi Azra yang menyatakan golput, Prof Azyumardi mengingatkan penundaan pilkada dan menyatakan golput, bukan hanya karena itu tapi memang di kalangan masyarakat sendiri itu menguat masyarakat phobi untuk tidak datang di dalam TPS atau tidak berperan serta dalam pemilu," tutur dia.
Dia juga mengemukakan, masyarakat memiliki kekhawatiran akan terpapar Covid-19 jika hadir di TPS untuk memberikan hak suaranya.
"Jadi mereka (masyarakat) sendiri sudah pada titik "ko pilkada wong kami tiap hari sudah tinggal di rumah suruh keluar ketemu orang bagaimana dengan orang-orang tua,nenek kakek yang yang punya problem kesehatan nggak bisa bayangkan," katanya.
"Jadi secara sosiologis bisa dikatakan bahwa publik punya penilaian tersendiri atas penyelenggaraan pemilu di tengah pandemi yang itu kecenderungannya justru tidak akan hadir."
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra