Suara.com - Amnesty International Indonesia mengungkap titik lokasi penembakan pendeta Yeremia Zanambani (68) di Kampung Bomba, Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya, Papua yang diduga dilakukan oleh anggota TNI.
Peneliti Amnesty International Indonesia Ari Pramuditya mengatakan, gambar citra satelit ini didapatkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
"Disclaimer dulu, kami masih melakukan verifikasi dan penelusuran terhadap keseluruhan dari kasus ini, namun ini kami menyampaikan beberapa hal yang sudah berhasil kami verifikasi dan identifikasi sejauh ini," kata Ari dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).
Dalam gambar tersebut, ada dua titik yang berdekatan yakni titik A rumah pendeta Yeremia dan titik B pos TNI, kemudian titik C yang merupakan kandang ternak babi milik pendeta Yeremia.
"Titik B yang ditempati pos militer ini sudah ditempati 9 bulan lalu yang juga merupakan sekolah satu atap yang dimiliki yayasan pendidikan dan Sekolah Injil di Hitadipa," jelasnya.
Ari menyebut, berdasarkan keterangan saksi terduga pelaku penembak pendeta Yeremia adalah anggota TNI yang berasal dari pos di titik B tersebut.
"Saksi menyebutkan penembakan diduga dilakukan oleh salah satu anggota TNI yang menempati pos di sekolah tersebut, terduga pelaku disebutkan saksi telah lama menduduki pos itu, lokasi pos dengan rumah pendeta cukup dekat berseberangan, sehingga menurut kami cukup masuk akal," ucapnya.
Penembakan itu, kata Ari, dilakukan oleh diduga TNI di titik C alias kandang Babi saat pendeta Yeremia memberi makan ternaknya pada tanggal 19 September 2020.
"Sebelum meninggal pendeta juga sempat menceritakan kejadian yang dialami kepada para saksi sebelum akhirnya meninggal pada tengah malam waktu setempat," tuturnya.
Baca Juga: TNI Diduga Bunuh Pendeta Yeremia, Mahfud: Keluarga Larang Jenazah Diperiksa
Setelah kejadian, para tokoh masyarakat bersama pejabat publik mulai dari Bupati Intan Jaya, Dandim sampai Wakapolda langsung mengadakan pertemuan duka bersama keluarga pendeta Yeremia.
"Pemberian uang duka tidak boleh menghentikan penyelidikan pidana terhadap kasus ini, pelaku harus tetap diusut dan diadili di pengadila terbuka," tegasnya.
Hingga kini , elum ada kebenaran yang pasti dari peristiwa penembakan Pendeta Yeremia. Sebab, TNI menyebut hal itu dilakukan oleh kelompok bersenjata.
Sementara pihak keluarga dan Gereja Kemah Injil Indonesia di Papua menyebut pelaku adalah seorang TNI.
Menkopolhukam Mahfud MD juga sudah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk kasus ini melalui Kepmenkopolhukam Nomor 83 Tahun 2020.
Dalam surat tersebut, Mahfud menunjuk Benny Mamonto, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebagai ketua tim investigasi lapangan dengan tenggat waktu kerja dua minggu.
Berita Terkait
-
TNI Diduga Bunuh Pendeta Yeremia, Mahfud: Keluarga Larang Jenazah Diperiksa
-
Pemerintah Klaim Bakal Profesional Usut Kasus Pendeta Dibunuh di Papua
-
Pendeta Yeremia Ditembak, Tambah Daftar Tokoh Papua Meninggal Dunia
-
Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani
-
Gereja Kecewa, Jokowi Diam Pendeta Mati di Papua Tapi Bicara Palestina
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Bupati Aceh Tamiang Menangis di Hadapan DPR, Minta Jaminan Hidup untuk Warga Korban Banjir
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja