Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyambut baik dengan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang sudah mencapai 98 persen.
Namun di sisi lain, Tito menyinggung adanya petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang masih bandel dalam menjalankan tugasnya.
Tito menjelaskan bahwa pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah (PR) terkait dengan perekaman e-KTP. Pekerjaan rumah (PR) yang pertama ialah soal masih ada dua persen data penduduk yang belum masuk ke database.
Kemudian, PR yang kedua ialah moral para petugasnya.
Tanpa menyebutkan nama daerah, Tito mengatakan masih ada petugas yang bandel meskipun sistem perekamanan KTP-enya sudah berjalan dengan baik.
"Contoh-contoh kasus di daerah, saya enggak mau sebut daerahnya. Sistem yang telah bagus, tapi operator mencari celah, akhirnya terjadi pelanggaran-pelanggaran oleh para petugas," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2020 yang disiarkan melalui YouTube, Selasa (6/10/2020).
"Utamanya petugas Dukcapil kita. Saya harap dengan sistem yang baik ini, maka tindak pidana korupsi bisa ditekan seminimal mungkin," tambah Tito.
Permintaan Tito tersebut didukung oleh sistem tatap muka yang bisa dikurangi serta pembuatan KTP el ganda yang sudah diminimalisir.
Dengan begitu, ia meminta Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh agar bisa memperbaiki terutama untuk kualitas moral daripada petugas di lapangan.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Bantah Dirinya Positif Covid-19
"Oleh perbaikan sistem dan perbaikan kualitas mental dan moral ini jadi sangat penting. Di samping itu kuantitas jumlah manusia yang mengawali, ini perlu dievaluasi pak Kadinas, cukup apa tidak, gimana solusi untuk mencukupi kuantitas, tak perlu terlalu banyak petugas sebab bisa menimbulkan pengangguran terselubung, ini perlu perbaikan di masa mendatang."
Berita Terkait
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Tetap Berstatus Kader, Golkar Senang Setnov Bebas: Secara Prosedur Semuanya Memenuhi Syarat
-
Blak-blakan! Ketua KPK Sebut Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Kurang Adil, Kenapa?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum