Suara.com - Persediaan alat tes cepat atau rapid test untuk mendeteksi Covid-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai menipis.
"Stok alat pemeriksaan Covid-19 sudah menipis, saat ini hanya bersisa sekitar 1.000 unit," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, Selasa (6/10/2020).
Alat tes cepat untuk mendeteksi awal virus corona tersebut semakin menipis, karena tes cepat terhadap pegawai di organisasi perangkat daerah atau ODP terus dilakukan. Hingga saat ini lanjut Arnold, hampir seluruh OPD atau SKPD/satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mengikuti pemeriksaan virus corona.
Bahkan beberapa SKPD telah dilakukan dua kali pemeriksaan cepat Covid-19 lantaran ada pegawai yang terkonfirmasi positif.
"Kendati hanya tersisa sedikit, tapi pemeriksaan Covid-19 terhadap pegawai di OPD, kami pastikan terus dilakukan," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini tinggal 1.000 sampai 2.000 an pegawai yang belum ikut tes cepat.
"Pemeriksaan jalan terus dijadwalkan sesuai kegiatan Dinas Kesehatan," tambahnya.
Namun pegawai yang diperiksa virus corona tersebut diutamakan bagi yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien atau mengalami gejala penularan Covid-19. Dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan pengadaan 13.000 alat tes cepat pada Agustus 2020.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan sosialisasi penerapan peraturan bupati mengenai disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Baca Juga: Ini Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja
Perkembangan kasus virus corona di daerah calon Ibu Kota negara itu tercatat 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19, mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung. (Antara)
Berita Terkait
-
Unit Propylene Recovery Pertamina Balikpapan Resmi Memasuki Tahap Uji Coba
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Akhirnya Tertangkap
-
Satgas Sikat Tambang Ilegal di IKN, Ribuan Hektare Lahan Rusak Dipulihkan
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang