Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta para pelajar yang tergolong anak-anak untuk menahan diri agar tidak ikut demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Isu terkait politik dianggap tidak relevan untuk anak-anak.
Komisioner KPAI Jasra Putra menilai isu yang dibawa dalam demonstrasi ini adalah isu orang dewasa, sehingga tak relevan jika anak-anak ikut turun ke jalan menolak UU Cipta Kerja.
"KPAI mengimbau orangtua dan pendamping anak untuk tidak melibatkan anak dalam demonstrasi, apalagi isu yang disampaikan adalah isu orang dewasa," kata Jasra Putra saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).
Selain itu, secara psikologis anak juga masih belum bisa mengontrol diri sehingga akan sangat mudah terprovokasi dalam situasi demonstrasi.
"Apalagi usia anak sangat berpotensi untuk terprofokasi dan bahkan tidak segan-segan melakukan tindakan melawan hukum," jelasnya.
Meski begitu, dia menyebut dalam UU Perlindungan Anak memang disebutkan bahwa setiap anak mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan pemahamannya.
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki kewajiban mendengar dan menghormati pendapat anak," ucapnya.
Jasra juga meminta aparat kepolisian untuk menerapkan perlakukan khusus ketika berhadapan dengan demonstran pelajar dengan pembinaan bukan kekerasan.
"Pihak kemanan, pemerintah dan pemerintah daerah harus memastikan anak-anak berada dalam perlindungan maksimal," pungkas Jasra.
Baca Juga: Anies Targetkan Fasilitas Publik yang Dirusak Massa Bisa Digunakan Hari Ini
Berita Terkait
-
Demonstran Jogja Memanggil Dibawa ke Mapolresta, Keluarga Belum Bisa Temui
-
Anies Targetkan Fasilitas Publik yang Dirusak Massa Bisa Digunakan Hari Ini
-
Polisi Tes Covid-19 dan Narkoba Ratusan Peserta Aksi yang Ditahan
-
Dari Pot, Sepeda sampai Toren Air di Karet Dihajar Massa di Tengah Demo
-
Situasi Terkini di Jalan Sudirman-Thamrin Pasca Demo Tolak UU Cipta Kerja
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara