Suara.com - Sikap DPR dan Pemerintah RI yang seolah tak mau mendengarkan suara rakyat menuai amarah dari Intelektual Nadhatul Ulama (NU) Ulil Absha Abdalla.
Pria yang kerap disapa Gus Ulil ini mengaku bahwa dirinya benar-benar marah melihat ketulian para pejabat negara tersebut.
"Saya benar-benar marah melihat ketulian pemerintah dan DPR sekarang ini," ujarnya seperti dikutip Suara.com, Jumat (9/10/2020).
Menurutnya, sikap DPR dan pemerintah kini terlalu arogan. Sebab, mereka terkesan menutup telinga mendengar jeritan publik yang keberatan akan keputusannya. Dengan kata lain, masyarakat sedang disepelekan.
"Arogansinya keterlaluan. Publik disepelekan. Kita sebagai masyarakat ndak 'direken blas'," tukas Gus Ulil.
Oleh sebab itu, Gus Ulil pun menjadi paham kenapa buruh, mahasisiswa, dan sejumlah elemen masyarakat turun ke jalan dan memprotes UU Cipta Kerja.
Gus Ulil menyoroti maraknya aksi demonstrasi di berbagai kota yang tak sedikit diantaranya sampai menimbulkan bentrok antara pendemo dengan pihak kepolisian.
"Saya paham kenapa buruh dan mahasiswa protes di mana-mana kemarin," imbuhnya.
Sikap marah Gus Ulil yang dituangkannya lewat jejaring Twitter @ulil tersebut mendapat berbagai reaksi dari warganet.
Baca Juga: Sikap Politik Partai Demokrat Kini
Hingga artikel ini diterbitkan, kicauan itu telah menembus ribuan retweets dan disukai oleh lebih dari 3.000 orang.
Sejumlah warganet pun merasakan keresahan yang sama. Menurut mereka, pemerintah dan DPR kini tidak menunjukkan rasa peduli mereka kepada warga. Padahal mereka duduk di pemerintahan sebagai wakil rakyat.
"Nggih Gus. Di samping substansi UU Cipta Kerja ada beberapa poin yang memprioritaskan para pebisnis dan ketamakan para investor. Saya juga sangat kecewa terhadap ketulian dan ketidakpedulian para pejnguasa yang selayaknya bersuara langsung memberi transparasi, keterbukaan mengenai UU tersebut," kata salah seorang warganet.
Tak hanya itu, sejumlah warganet lain pun menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang malah melakukan kunjungan kerja di Kalimatan.
Sementara itu, aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja telah berlangsung di berbagai kota. Tak sedikit pula dari aksi tersebut yang berujung dengan bentrok panjang pihak kepolisian dan warga sipil.
Warga masyarakat berharap agar UU Cipta Kerja dicabut atau dibatalkan saja. Sebab UU Cipta Kerja ini dirasa hanya akan menimbulkan sengsara dan berpihak kepada investor besar saja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini