Suara.com - Sebuah pondok pesantren putri di Kabupaten Bandung tengah menjadi sorotan. Pasalnya, pondok pesantren tersebut kini tengah disegel oleh ahli warisnya.
Diketahui dari unggahan akun Instagram @rina.senja pada Senin (12/10/2020), pondok pesantren tersebut bernama Pondok Pesantren Nurul A'in. Adapun alamat lengkapnya ada di Kampung Curug Dogdog, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Menurut informasi yang dibagikan oleh akun tersebut, pondok pesantren ini adalah wakaf orang tua yang diturunkan kepada anaknya. Namun tak disangka, anaknya justru mencoba menutup pondok pesantren tersebut.
Kondisi pondok pesantren putri itu kini telah ditutupi oleh seng dari ujung ke ujung. Terlihat sejumlah santriwati tertahan di dalam bangunan pondok pesantren.
Dilansir dari Terkini.id -- Jaringan Suara.com, belasan anggota Banser ikut turun dan berjaga di Pondok Pesantren Nurul A'in ini.
Para kelompok banser datang ini datang usai mendengar kabar penutupan pesantren secara paksa menggunakan seng oleh ahli warisnya.
Sebelumnya, pada Minggu (11/10/2020) pagi, ahli waris bersama dengan sejumlah orang mendatangi pondok pesantren yang telah berdiri selama 15 tahun tersebut. Mereka tiba-tiba menutupi gedung milik pengurus pesantren dan para santriwati.
Adapun rombongan Banser sendiri baru tiba di Pondok Pesantren Nurul A'in pada malam harinya, sekira pukul 20.30 WIB.
"Kami dapat kabar ada penutupan pesantren ini. Kebetulan saya itu dulu santri juga di tempat ini," kata Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Margahayu Ahmad Ridwan.
Baca Juga: PTUN Bandung Putuskan Pencabutan Asimilasi Habib Bahar tidak Sah
Ridwan menuturkan bahwa ia telah meminta kepada para anggotanya untuk turun ke langsung ke pondok pesantren guna menjaga keamanannya pasca adanya penutupan paksa.
"Saya menginstruksikan mereka untuk menjaga dan mengawal kondisi ini karena memang genting. Sampai-sampai menutup pesantren dan mengganggu pengajian. Untungnya ada kesadaran bersama untuk sama-sama menjaga pesantren ini," ungkapnya.
Tak hanya para Banser saja, sejumlah alumni Pondok Pesantren Nurul A'in dan warga setempat pun turun berdatangan. Sebab, mereka mengaku miris melihat kondisi pesantren yang telah disegel secara paksa oleh ahli waris tersebut.
"Saya miris melihat kondisi pesantren ditutup seperti ini," kata Asep Syahrul yang juga pernah menjadi santri di sini.
Pihak pengurus Pondok Pesantren Nurul A'in pun telah angkat bicara dan memberi konfirmasi perihal penyegelan pondok pesantrennya ini.
Ustaz Ahmad yang diberi amanah untuk menjaga pondok pesantren mengungkapkan bahwa ia diberi waktu sehari untuk berkemas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM