Suara.com - Sebuah penerbangan "tanpa karantina" pertama mendarat di Sydney dari Selandia Baru saat kasus Covid-19 di benua tersebut mengalami penurunan pada gelombang kedua.
Menyadur Channel News Asia, ratusan penumpang pesawat dari Selandia Baru mulai tiba di Sydney pada hari Jumat (16/10) sebagai bagian dari gelembung perjalanan trans-Tasman di tengah kasus Covid-19 di Australia mengalami penurunan.
Ratusan wisatawan dengan penerbangan yang diberi izin tersebut tidak akan diminta untuk karantina di Sydney, kata pihak berwenang.
Namun, peraturan tersebut belum diterapkan di semua negara, Selandia Baru masih mengharuskan wisatawan untuk karantina selama dua minggu di bawah pengawasan dengan biaya 3.100 dolar NZ (Rp 30 juta).
Sekitar 90 persen dari mereka yang bepergian pada hari Jumat menggunakan Air New Zealand tersebut melakukan perjalanan satu arah, kata maskapai tersebut.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklin mengatakan dia berharap Selandia Baru akan segera melonggarkan pembatasan bagi orang-orang yang datang dari Australia.
"Ini merupakan langkah pertama yang penting dalam mengembalikan perjalanan internasional dan kami berharap Perdana Menteri (Jacinda) Ardern membalas budi dalam waktu dekat," kata Berejiklian.
Ada satu kasus Covid-19 baru di New South Wales dalam 24 jam terakhir, kata Berejiklian, seraya menambahkan bahwa dia ingin mengumumkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut jika jumlah kasus tetap rendah.
Meskipun Australia telah mengalami gelombang kedua infeksi, jumlah kasusnya lebih sedikit dibandingkan di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara.
Baca Juga: Viral Objek Wisata di Australia, Suasananya Kampung Indonesia Banget
Di Victoria, episentrum gelombang kedua infeksi di Australia, pihak berwenang mencatat hanya dua kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir, peningkatan harian terendah sejak awal Juni.
Victoria dan khususnya ibu kota negara bagian Melbourne, telah menerapkan lockdown dengan ketat selama berbulan-bulan, meskipun Perdana Menteri Daniel Andrews akan mengumumkan rencana untuk melonggarkan beberapa pembatasan pada hari Minggu.
Andrews mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya "pada posisi yang tepat untuk mengambil langkah signifikan" untuk melonggarkan pembatasan.
Wisatawan dari Selandia Baru dengan penerbangan "tanpa karantina" dapat pergi ke New South Wales, Wilayah Ibu Kota Australia dan Wilayah Utara tanpa harus menjalani karantina pada saat datang, kata pihak berwenang.
Negara bagian Australia Barat, Queensland, dan Tasmania memiliki perbatasan tertutup atau akses masuk terbatas yang dapat mencakup periode karantina, sementara warga Victoria sangat dibatasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
-
Pembelaan Kompak Raja Juli dan Karding Usai Viral Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan
-
Demo 8 September 2025: Tiga Aksi Unjuk Rasa di Jakarta, dari Isu Papua hingga Munir
-
Pramono Anung Ungkap Perbaikan Lift dan JPO Halte Polda dan Senen yang Terbakar Capai Rp20 Miliar
-
Daftar 15 Calon Hakim Agung yang Diajukan Komisi Yudisial ke DPR RI
-
KPAI Ungkap 'Filisida Maternal' di Balik Tragedi Ibu Racuni 2 Anak, Desak Polisi Usut Wasiat Pilu
-
Penggugat Gibran dan KPU Jelaskan Alasan di Balik Permintaan Uang Rp125 Triliun
-
Geger Mayat Pria Hanyut di Kalimalang Jaktim, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
Halte Transjakarta Senen Sentral Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Pesan Jangan Dibakar Lagi
-
Potret Pilu Guru Honorer: Belasan Tahun Mengabdi, Gaji Hanya Puluhan Ribu Rupiah!