Suara.com - Eks Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean merespons Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar yang tersinggung dengan pernyataannya terkait sosok Anies Baswedan.
Lewat jejaring Twitter pribadinya, Ferdinand Hutahean mengirim surat terbuka kepada Musni Umar dan mengajaknya berdebat untuk membuktikan benar dan salahnya.
"Mumpung Pak Musni Umar sedang tersinggung dengan pernyataan saya tentang 'bodoh', saya mengundang Pak Musni untuk debat atau diskusi tentang pernyataan saya tersebut. Supaya publik membuktikan argumen siapa yang salah dan benar," kata Ferdinand Hutahaean, Jumat (16/10/2020) malam.
"Kalau bersedia, saya siapkan link zoomnya besok. Ayo Pak Musni," imbuhnya.
Tantangan Ferdinand Hutahaean ini bermula dari kicauan Musni Umar yang menyinggung soal dirinya.
Pasalnya, Musni Umar sendiri mengaku tersinggung dengan pernyataan Ferdinand Hutahaean yang menyebut Anies Baswedan bodoh.
"Saya sangat tersinggung pernyataan Ferdinand Hutahaean sebut Anies Baswedan bodoh. Kalau Anies Baswedan bodoh berarti mayoritas penduduk DKI Jakarta pilih gubernur bodoh. Pendidikan Anies Baswedan UGM, gelar master, Ph.D di Amerika Serikat, pemimpin mahasiswa, rektor termuda," ujarnya, Jumat (16/10/2020).
"Coba bercermin, anda siapa, sekolah dimana, karir apa," sambung Musni Umar.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean memang menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pelajar yang ikut aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Baca Juga: FPKB-PPP Minta Anies Fokus Atasi Banjir Jakarta: Jangan Sampai seperti 2019
Sebagaimana diberitakan, Anies Baswedan menilai keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa adalah hal yang bagus dan perlu dirangsan lagi kedepannya.
Namun, Ferdinand Hutahaean bertolak belakang dengan pernyataan Anies Baswedan. Menurutnya, pernuataan tersebut tak pantas keluar dari mulut seorang gubernur.
"Maaf Nies, jika ini benar anda bicara seperti ini, betapa bodohnya ternyata anda. Hanya nasibmu yang sedang bagus jadi Gubernur dan pernah jadi Menteri meski dipecat," cetus Ferdinand Hutahaean, Kamis (15/10/2020).
Lebih lanjut lagi, Ferdinand Hutahaean menuturkan bahwa para pelajar yang ikut aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja hanya sekadar ikut-ikutan saja. Mereka juga dinilai olehnya tak mengerti soal UU itu sendiri.
"Pelajar itu tak mengerti apa yang didemo. Mereka hanya ikut-ikutan. Kamu saja gak paham UU Ciptaker, apalagi anak sekolah," tandas Ferdinand Hutahaean kepada Anies Baswedan.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga menyoroti respons sejumlah kepala daerah atas adanya demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka