Suara.com - Hari ini pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin genap satu tahun. Ada yang berubah dari sikap kepemimpinan Jokowi, yang disebut Guru Besar Psikologi Politik Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Achmad Mubarok, lebih memiliki keberanian.
"Kalau dulu ada yang menyebut planga-plongo, sekarang tunjukkan keberanian," kata Mubarok kepada Suara.com, Selasa (21/10/2020).
Pada periode kedua kepemimpinannya, Jokowi dinilai menampilkan sikap keberanian, terutama dalam menghadapi berbagai opini publik.
Namun keberanian yang ditampilkan Jokowi, menurut Mubarok, tidak dapat menutupi kelemahan yang dimiliki. Mubarok menilai kelemahan Jokowi tidak benar-benar menguasai permasalahan.
"Jadi semua masukan diterima, tetapi ketika ambil keputusan, tidak mencerminkan mana yang paling tepat," katanya.
Keberanian yang dimiliki Jokowi, kata Mubarok, berdampak pada munculnya perlawanan massif, seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Di berbagai daerah berlangsung demonstrasi besar-besaran menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.
"Bahkan sampai orang yang nggak paham pun ikut demo, karena mereka merasa seperasaan dengan orang yang paham," kata Mubarok.
Menurut analisa Mubarok, gelombang demonstrasi massa yang terjadi selama ini bukan rasio yang dipakai, tetapi sudah perasaan. Mereka merasakan suasana sudah tidak beres, ada permainan "telanjang," kata Mubarok.
Mubarok menyontohkan peristiwa yang dinilai tidak adil. Aktivis KAMI yang menolak UU Cipta Kerja ditangkap, lalu diborgol. Sementara pada kasus lain, seperti tokoh yang terjerat kasus Djoko Djandra, justru dijamu makan kejaksaan. "Kan konyol sekali," kata Mubarok.
Baca Juga: Amien Rais: Pemimpin Itu Harus Bisa Marah, Tidak Planga-plongo
Mubarok juga menyinggung sikap organisasi keagamaan: Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang kini kompak dalam menyikapi UU Cipta Kerja.
Untuk menggambarkan perasaan telah menyatukan gerakan publik, Mubarok menyontohkan adanya beberapa Presiden di sejumlah negara yang diturunkan melalui demonstrasi besar-besaran dalam kurun waktu belakangan ini. "Itu dari perasaan."
Berita Terkait
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Ratusan Massa Gelar Aksi di KPK, Tuntut Jokowi Diperiksa
-
Ada Skenario Apa Ba'asyir ke Solo? Rocky Gerung Sebut Jokowi Cemas: Tak Punya Lagi Backup Politik!
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal