Suara.com - Pemerintah telah memberikan jatah cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober 2020 mendatang. Dengan demikian, akan terjadi libur panjang karena ditambah libur Maulid Nabi pada 29 Oktober dan akhir pekan.
Berkaca dari libur panjang sebelumnya ketika bulan Agustus, klaster corona justru muncul dan penularan semakin banyak. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran pada libur panjang bulan ini.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku juga khawatir libur panjang akan menjadi ajang penularan corona massal. Karena itu ia mengklaim sudah pernah meminta ke Pemerintah Pusat untuk membatalkan cuti bersama.
"Sebetulnya tiga Minggu yang lalu kita sudah menganjurkan dalam rapat pertemuan dengan gugus, coba dipertimbangkan soal liburnya, libur panjangnya," ujar Anies di Polda Metro Jaya, Senin (28/10/2020).
Anies menyebut sarannya tak dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Akhirnya libur panjang di tengah pandemi tetap dijalankan.
"Tapi pemerintah pusat sudah memutuskan tetap jalan libur panjangnya," jelasnya.
Karena itu, ia mengaku sudah menerima keputusan dari Pemerintah Pusat untuk tetap menjalankan libur panjang. Namun ia meminta jajarannya bersiap jika ada klaster corona libur panjang.
"Ya sudah, keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani antisipasi semua side effectnya," tuturnya.
Beberapa cara yang dilakukannya adalah dengan memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 saat liburan tetap berjalan. Selain itu ia tempat yang bakal sering dikunjungi seperti restoran juga harus membatasi kapasitasnya.
Baca Juga: Libur Panjang, Tiket Penerbangan ke Yogyakarta Ludes untuk Tanggal 28
"Kita tahu dalam ketentuannya kalau sekeluarga kan boleh bersama-sama. Kalau datang ke restoran satu keluarga kan boleh satu meja," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Libur Panjang, Tiket Penerbangan ke Yogyakarta Ludes untuk Tanggal 28
-
Kuta Dihantam Corona, Dulu Hampir Seribu Kini Hanya Puluhan Porsi
-
7,6 Persen Masyarakat Ogah Imunisasi, Alasannya Takut Vaksin Tak Aman
-
Pandemi Covid-19, Peredaran Narkoba di Sulawesi Selatan Jalan Terus
-
Disiplin Warga dan Pengawasan Kurang, Bikin Covid-19 Kian Ancam Riau?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KPK Panggil Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dalam Kasus RSUD Koltim
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos