Suara.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mempertanyakan tujuan pemerintah melakukan pendekatan terhadap banyak perusahaan farmasi pembuat kandidat vaksin Covid-19 padahal belum ada satupun kandidat vaksin yang lolos uji klinis.
Pandu menilai pemerintah saat ini seperti ingin membuka toko vaksin karena semua kandidat vaksin didekati untuk segera bisa disuntikkan ke masyarakat.
"Kita belum tahu ini vaksin mana yang mau dipakai, kenapa semua vaksin mau dibeli, kita mau beli toko vaksin atau cafetaria vaksin atau bagaimana ini? semua pabrik vaksin didatangin, ini seakan-akan deal-deal bisnis," kata Pandu dalam sebuah webinar, Senin (26/10/2020).
Pandu juga menyayangkan narasi yang dibangun pemerintah bahwa mengatasi pandemi bisa dengan mendatangkan vaksin, padahal sebenarnya vaksin bukan berarti menghentikan pandemi dan kembali seperti normal.
"Ini kan deal-dealnya oleh kemenkoperekonomian dan kementerian BUMN jadi sifatnya bukan untuk mengatasi pandemi tapi ini ada pandemi dan narasinya bahwa untuk mengatasi dengan vaksin jadi mereka deal-deal vaksin ke beberapa perusahaan dibeli disecure jumlah yang bisa dibeli dibayar uangnya, dengan janji nanti akan diberi pemerintah atau rakyat," ucapnya.
Oleh sebab itu, Pandu berharap pemerintah tidak perlu terburu-buru mengadakan vaksin di Indonesia sebab belum ada vaksin yang lolos uji klinis dan direkomendasikan WHO.
"Ini bukan hanya tergesa-gesa, tapi apa tujuannya? ini jadi pertanyaan, kalau tujuannya ingin menguji lebih lanjut, itu bisa saja, tapi ini kan problemnya emergency usenya mau dipakai ke penduduk secara keseluruhan, seakan-akan ini menjadi suatu program vaksinasi untuk seluruh penduduk di usia 18-59 tahun," pungkas Pandu.
Sejauh ini vaksin buatan perusahaan biofarma China, Sinovac Biotech Ltd sedang dalam uji klinis fase III terhadap 1.620 relawan yang diuji Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sinovac telah berkomitmen dengan Indonesia untuk pengadaan vaksin dalam bentuk jadi sebanyak 2 kali pengiriman, pada bulan November akan dikirimkan 1,5 juta dan di bulan Desember 1,5 juta vaksin.
Baca Juga: Bioskop di Palembang Beroperasi Lagi, Epidemiologi Unsri: Saya Khawatir
Selain itu Indonesia juga melakukan pembicaraan antara Wuhan Institute Biological Products melalui BUMN PT Kimia Farma.
Indonesia juga dikabarkan bekerja sama dengan Genexine asal Korea Selatan melalui perusahaan swasta, PT Kalbe Farma.
Di sisi lain, Indonesia juga mengembangkan vaksin dalam negeri bernama Vaksin Merah Putih yang diproduksi oleh PT Bio Farma bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!