Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade angkat bicara terkait adanya sejumlah loyalis Presiden Joko Widodo yang mendapatkan jabatan komisaris di perusahaan-perusahaan yang dikendali Kementerian BUMN.
Perihal itu, politikus Partai Gerindra ini menganggap praktik bagi-bagi jabatan seolah sudah menjadi budaya. Bahkan, menurutnya, budaya bagi-bagi jabatan itu bukan hanya terjadi di rezim Jokowi.
Andre menyebut, praktik semacam itu bahkan sudah terjadi sejak era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Iya budaya, kalau kita mau jujur ya budaya bagi-bagi jabatan itu kan sudah dimulai dari zaman Pak SBY menjadi presiden ya. Banyak sekali relawan pendukung beliau yang diakomodir menjadi komisaris, itu sudah dicontohkan oleh Presiden SBY periode yang lalu," kata Andre dihubungi Suara.com, Selasa (27/10/2020).
Terkait penunjukan relawan menjadi komisaris apakah sesuai dengan kompetensinya atau tidak, Andre tidak ingin mencampuri.
Menurut Andre, soal penempatan orang, itu semua merupakan kewenangan Menteri BUMN Erick Tohir. Anggota Komisi VI ini mengklaim hanya bersifat mengawasi kinerja Erick maupun orang-orang pilihannya di kursi BUMN.
"Kami tentu di Komisi VI tidak bisa mengintervensi kewenangan pak Menteri BUMN. Yang jelas yang bisa kami lakukan ya kami akan mengawasi apakah tokoh-tokoh atau orang-orang yang diangkat itu punya kompetensi atau tidak setelah mereka dilantik dan bekerja," kata Andre.
Sebelumnya, praktik pemberian jabatan komisaris BUMN pada sejumlah politisi maupun relawan pendukung rezim memang sudah sangat lazim di Indonesia. Berikut ini sederet relawan Jokowi jadi komisaris di BUMN.
Pemberian jabatan di BUMN kepada relawan Jokowi pun baru-baru ini terjadi. Yang terbaru, Ulin Yusron menjadi Komisaris ITDC dan Eko Sulistyo (Komisaris PLN).
Baca Juga: Anak Muda Ini Bikin Sepeda Lipat Khusus untuk Presiden Jokowi
Selain mereka, terdapat nama-nama lain relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang duduk di kursi komisaris beberapa perusahaan BUMN. Siapa sajakah mereka?
Berikut ini adalah daftar relawan Jokowi dapat jabatan komisaris di BUMN:
- Andi Gani Nena Wea (Komisaris PT PP)
Menteri BUMN Erick Thohir kembali menunjuk Andi Gani Nena Wea untuk menjadi Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP. Selama ini Andi Gani memang dikenal sebagai salah satu relawan Jokowi, yang merupakan seorang aktivis buruh. Dirinya sempat menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Saat kontestasi Pilpres 2019, Andi Gani ikut serta secara aktif untuk terjun dalam penggalangan massa buruh pada beberapa acara kampanye dan menjadi Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi. Setelah kemenangan Jokowi, Andi Gani diplot menjadi Ketua Panitia Pelaksana Syukuran Inaugurasi Presiden-Wapres periode 2019-2024.
- Fadjroel Rachman (Komisaris Waskita Karya)
Sosok Fadjroel Rachman sendiri merupakan wajah lama di lingkaran kekuasaan, di mana saat Pilpres 2014 silam, dirinya sempat menjadi relawan pemenangan Jokowi. Lalu setahun setelah Jokowi memimpin di periode pertama, dirinya akhirnya diangkat menjadi Komisaris Utama Adhi Karya.
Sebelum masuk menjadi pendukung Jokowi, Fadjroel sempat malang melintang menjadi seorang aktivis, termasuk sebagai aktivis 1998 (aktivis 98) yang terlibat dalam demonstrasi menuntut penurunan Presiden Soeharto.
Berita Terkait
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Siapa Windu Aji? Eks Ketua Relawan Jokowi, Terpidana Korupsi Divonis Bebas
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Budi Arie Dicopot, Loyalis Jokowi Ngamuk ke Prabowo: Dia Idola Kami, Anda Jangan Arogan!
-
Influencer vs DPR: Aksi Nyata 17+8 Tuntutan Rakyat di Era Digital
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI