Suara.com - Koalisi Bersihkan Indonesia dan Fraksi Rakyat Indonesia mengungkap temuan, bahwa proyek ibu kota negara atau IKN di Kalimantan Timur bukan dilakukan di lahan yang kosong, namun di lahan konsesi. Mengingat akan dibangun di lahan konsensi, mereka melihat adanya potensi tukar guling ke depan dalam proyek IKN tersebut.
Juru Bicara Koalisi Bersihkan Indonesia dan Fraksi Rakyat Indonesia, Ahmad Ashov Birry mengatakan, proyek IKN sejak luasnya 180 ribu hektar banyak konsesi industri yang eksis dari berbagai sektor di sana. Kini proyek IKN tambah luas mencapai 256 ribu hektar.
"Setidaknya dari 180 ribuan hektar itu kita menemukan ada 162 konsesi pertambangan, kehutanan, sawit, ada PLTU batu bara hingga properti di sana," kata Ahmad dalam diskusi virtual bertajuk di Balik Mega Proyek Ibu Kota Baru, Selasa (27/10/2020).
Dari 162 konsensi tersebut, sebanyak 158 diantaranya merupakan konsesi tambang batu bara. Pihaknya sempat menemukan adanya 94 lubang tambang yang dibiarkan menganga seperti tidak diperhatikan.
Menurut Ahmad, tidak mungkin apabila para pemilik konsesi tersebut dengan mudah menyerahkan lahannya kepada pemerintah untuk dijadikan proyek IKN. Dengan begitu, potensi yang bakal timbul ialah proses tukar guling.
"Jadi kita membayangkan nggak mungkin misalnya para pemilik konsesi itu mau saja angkat kaki, dan pada waktu itu salah satu analisis kita mungkin saja nanti bentuknya tukar guling," tuturnya.
Pihaknya menganggap tukar guling itu kecil kemungkinan akan dilakukan di Kalimantan juga lantaran kondisinya yang sudah sesak dengan beragam konsesi. Namun, menurut analisanya proses tukar guling itu bisa terjadi dengan memanfaatkan daerah lain seperti Papua misalnya.
"Secara peraturan bisa saja berlipat-lipat, nanti tukar guling itu dan kurang lebih ikut pemutihan. Tetapi juga nanti keuntungannya bisa didapat juga oleh perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan IKN tersebut," terangnya.
Baca Juga: Besok Puluhan Ribu Buruh Demo Besar Tolak UU Cipta Kerja
Berita Terkait
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Dokter Tifa Sebut Jokowi Hanya Bisa Dihancurkan Orang Gila
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun