Suara.com - Slovakia akan melakukan uji Covid-19 berskala nasional, bertujuan untuk menjangkau sekitar 4 juta penduduknya.
Menyadur The Guardian, Minggu (1/11/2020), tes massal ini akan diberikan kepada mereka yang berusia lebih dari 10 tahun.
Tes massal direncanakan akan dimulai per akhir pekan ini, setelah melakukan percobaan selama tiga hari pada minggu lalu.
Sekitar 20 ribu staf medis, dibantu dengan tentara, akan disebar di ribuan lokasi pengujian dan bekerja selama dua pekan.
Ide tes skala nasional ini muncul setelah infeksi virus corona di Slovakia terus meroket. Tes disebutkan satu-satunya alternatif jika tak ingin melakukan lockdown.
Namun Presiden Slovakia, Zuzana Caputova belakangan mengimbau pihak berwenang untuk memikirkan kembali rencana uji Covid-19 massal lantaran kurangnya staf medis, mengutip BBC.
Menteri Pertahanan Slovakia mengatakan jumlah petugas kesehatan yang terlatih untuk membantu progam tes massal ini belum tercukupi.
Data kementerian pertahanan mengungkap sejauh ini hanya baru 70% slot staf medis yang terisi, dari total kebutuhan 20 ribu.
Lebih jauh, tes antigen massal ini memungkinkan orang mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona hanya dalam waktu 30 menit.
Baca Juga: Serangan Jantung saat Pandemi Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan?
Mereka yang dinyatakan positif, akan memiliki dua opsi yakni melakukan karantina 10 hari di rumah atau di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
Sementara bagi mereka yang menolak melakukan tes harus mengisolasi diri selama 10 hari, atau membayar denda sebesar 1.650 euro ( Rp 28,2 juta).
Slovakia mencatatkan 3.363 infeksi vrius corona baru pada Kamis (29/10), menjadikan total kasus 55.091 dengan 212 kematian.
Sejumlah menteri di Slovakia mengatakan sistem rumah sakit di negaranya bisa runtuh dalam beberapa pekan jika tak segera melakukan tindakan pencegahan.
Kendati terkendala jumlah tenaga medis, Menteri Pertahanan Jaro Nad menyebut tes massal ini merupakan alternatif yang lebih baik.
"Jika anda memperhitungkan bahwa anda mengidentifikasi 70% orang yang sakit atau terinfeksi di seluruh negeri," kata Nad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir