Suara.com - Hasil penelitian UNICEF dan AC Nielsen mengungkapkan bahwa pandangan utama atau top of mind masyarakat Indonesia terhadap Pandemi Covid-19 adalah sesuatu hal yang berbahaya untuk kesehatan.
Konsultan United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia, Risang Rimbatmaja menjelaskan dalam survei mereka di enam kota, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar terdapat 70 persen masyarakat yang memiliki pandangan Covid-19 berbahaya.
Paling tinggi ada di Bandung yakni sebesar 90,1 persen, kemudian Semarang sebesar 83,0 persen, Jakarta 67,5 persen, Makassar 67,5 persen, Surabaya 64,9 persen, dan Medan 50,4 persen.
"Kelihatan sekali kebanyakan warga itu mengaitkan Covid-19 dengan kata-kata bahaya, menular, darurat, mematikan, menakutkan, khawatir, wabah, pandemi, penyakit, trauma, waspada, sedih, korban, dan merah, jumlahnya ada 70 persen, jadi secara mudah kita lihat warga ini masih berpikiran covid sesuatu yang menakutkan dan negatif," kata Risang dalam diskusi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (4/11/2020).
Selain itu, kata virus atau bakteri juga menjadi top ff mind kedua dengan nilai 15,2 persen.
Sementara, perilaku pencegahan dengan protokol kesehatan seperti hand sanitizer, masker, dan jaga jarak justru kecil yakni hanya 8 persen.
"Tidak ada yang menyebut cuci tangan pakai sabun, mungkin belum ya, (penelitian) ini sekitar bulan Agustus, kampanye besar-besaran setelah itu," jelasnya.
Lantas, apakah data ini menunjukkan kondisi yang baik? Menurut Risang, hasil ini baik karena semakin orang takut akan Covid-19 maka semakin dirinya melakukan perubahan perilaku dengan disiplin protokol kesehatan.
"Pertama, dia takut kena. Kedua, kalau kena Covid itu dampaknya serius. Jadi kalau ada dua itu yang ditakuti itu bisa mengantar ke perubahan perilaku dengan catatan ada satu dia merasa mampu melakukan perubahan perilaku yang kita rekomendasikan," tegasnya.
Baca Juga: Molor, Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pekan Ketiga Desember
Untuk diketahui, survei ini dilakukan UNICEF dan Nielsen pada Agustus 2020 terhadap 2000 responden acak di enam kota; Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar dengan cara tatap muka dari rumah ke rumah.
Berita Terkait
-
Molor, Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pekan Ketiga Desember
-
Catat! Syarat Dapatkan Herd Immunity Menggunakan Vaksin Covid-19
-
7 Kelompok Gejala Covid-19 Ringan, dari Mirip Flu hingga Masalah Pencernaan
-
Disebut Tak Bermanfaat, Remdesivir Tetap Jadi Obat Covid-19 di Jerman
-
3 Anggota KPU Positif Covid-19, Pjs Gubernur: Pilkada Kepri Tetap Jalan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!