Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung bersama politikus Fadli Zon mendiskusikan pemikiran Soekarno, yang menurut mereka diabaikan dan dicederai oleh rezim pemerintahan Jokowi.
Fadli Zon membuka obrolan dengan menyinggung gaungnya pernyataan Soekarno yang seakan tak pernah berhenti, bahkan sampai saat ini.
Kendati begitu, Fadli Zon menyayangkan pernyataan Bung Karno hanya dipakai sampai pada lisan. Menurutnya, orang-orang sekadar mengucapkan tanpa ada usaha mengembangkan.
Oleh sebab itu, Fadli Zon khawatir pemikiran Bung Karno itu akan mendadak berhenti lantaran tidak ada upaya untuk memperbaharui.
Dalam kesempatan tersebut keduanya menyinggung Jokowi dan PDIP, penguasa yang berandil besar dalam pencetusan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kaum nasionalis sekarang hanya berulang-ulang mengucapkan pernyataan Bung Karno. Itu lagi diulang-ulang seperti kaset. Saya khawatir mereka malah berhenti berpikir. Bung Karno memang hebat, tapi sekarang ini malah tidak ada upaya untuk membuat pikiran-pikiran baru," kata Fadli Zon dilansir YouTube Fadli Zon Official.
Keresahan Fadli Zon itu ditanggapi Rocky Gerung dengan sepakat. Senada dengannya, Rocky Gerung pun merasakan demikian.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah saat ini tengah mengalami fase terputusnya pemikiran. Hal itu dilihatnya dari sikap pemerintah yang tampak gagap saat mengomunikasikan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Keresahan Fadli Zon tersebut ditanggapi Rocky Gerung dengan nada sepakat. Rocky Gerung menyebut saat ini pemerintah tengah mengalami fase terputusnya pemikiran.
Baca Juga: Geruduk Kedubes Prancis, Massa Minta Jokowi Putus Hubungan Diplomatik
"Kita mengalami pikiran yang terputus. Jadi gagal berpikir itu pertama kali dideteksi pada cara pemerintah untuk menarasikan atau mensosialisasikan Omnibus Law. Di situ kita lihat kegagapan mental pemerintah karena tidak mampu menemukan pikiran secara logis," ucap dia keras.
Rocky Gerung mengatakan, buntunya pemikiran ini membuat pemerintah sedikit-sedikit menyebut hoaks pendapat yang kontra dengannya.
"Akibatnya ketika rakyat bikin kontra pendapat langsung dibilang hoaks. Bahkan distempel oleh kominfo. Jadi keadaan kita diperburuk oleh narasi tidak intelek," imbuh Rocky.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyinggung usaha para pendahulu bangsa yang berusaha membebaskan masyarakat dari belenggu penjajahan.
Menurutnya, orang-orang yang berkuasa zaman dulu lebih intelek dan terbuka dengan kontra narasi. Bertolak belakang dengan rezim pemerintahan Jokowi.
Rocky Gerung menuturkan, dahulu Indonesia dihasilkan dari pikiran kritis para intelektual. Sayangnya, saat ini pemerintah malah cenderung anti pikiran.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN