Suara.com - Tuntutan hitung ulang suara di Wisconsin oleh kubu Donald Trump yang disampaikan oleh Bill Stepien rupanya dianggap sebagai pelecehan.
Menurut Meagan Wolfe, kepala petugas pemilihan di Wisconsin menyatakan bahwa mereka akan mempertahankan prosedur pemilihan sesuai ketentuan.
"Tidak ada peluang untuk menghitung surat suara yang tidak melalui proses resmi yang sangat teliti untuk memastikan surat suara dikeluarkan dan dihitung dengan benar," ujarnya seperti dilansir dari Al Jazeera (5/11/2020).
"Menurut saya, ini adalah penghinaan pada para petugas lokal. Pemilihan kemarin sangat sukses dan persiapannya dilakukan selama bertahun-tahun sesuai ketentuan hukum."
Bukan yang pertama, di pilpres AS 2016 gugatan untuk hitung ulang suara secara penuh juga pernah diajukan di negara bagian tersebut.
Kandidat presiden pihak ketiga Jill Stein meminta penghitungan ulang penuh di negara bagian itu selama pemilihan terakhir tahun 2016. Proses itu akhirnya memastikan bahwa pemungutan suara awal akurat, dan itu tidak mengubah banyak hal secara berarti.
Undang-undang tersebut telah diubah sejak saat itu untuk melarang kandidat pihak ketiga meminta penghitungan ulang di negara bagian.
Tetapi undang-undang negara bagian Wisconsin masih mengizinkan kandidat tempat kedua untuk meminta penghitungan ulang jika ada perbedaan 1 persen atau kurang dalam hasil resmi.
Stephanie Soucek, ketua Partai Republik di Door County di Wisconsin timur, mengatakan bahwa Trump mengantisipasi penghitungan ulang menunjukkan bahwa presiden "tahu betapa pentingnya pemilihan ini".
Baca Juga: Warganet Ribut, Potret Joe Biden di Umur 25 Tahun Sukses Curi Perhatian
“Saya pikir dia hanya ingin segera melakukannya. Kami akan melihat setelah semuanya resmi tentu saja bagaimana segala sesuatunya bergerak maju, "kata Soucek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP