Suara.com - Menteri luar negeri dan perdagangan Hongaria dinyatakan positif Covid-19 saat lawatan ke Thailand setelah berkunjung dari Kamboja.
Menyadur Channel News Asia, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan Peter Szijjarto dan 12 anggota delegasinya diuji setelah berkunjung dari Kamboja pada Selasa (2/11/2020), tetapi hanya menlu yang dinyatakan positif.
Anutin mengatakan Szijjarto, yang dites dua kali, dilarikan ke Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura Thailand untuk perawatan sambil menunggu jemputan pada Rabu malam dengan pesawat kembali ke tanah airnya.
Menteri luar negeri berusia 42 tahun itu akan kembali dengan satu pesawat dan anggota delegasinya akan dibawa dengan pesawat terpisah, kata Anutin.
Delegasi Hongaria seharusnya melakukan kunjungan dua hari yang bertujuan untuk mempererat hubungan, terutama dalam masalah ekonomi.
Mereka akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan bertemu dengan rekan Szijjarto dari Thailand, Don Pramudwinai, namun harus dibatalkan karena Covid-19.
Kantor berita Hongaria MTI, mengutip kepala pers Kementerian Luar Negeri Hongaria, mengonfirmasi bahwa Szijjarto dinyatakan positif Covid-19 namun menambahkan bahwa ia dinyatakan negatif sebelum melakukan tur Asinya-nya pada bulan lalu.
Pada saat kunjungan ke Kamboja, Szijjarto secara resmi membuka kantor satelit kedutaan Hongaria di negara tetangga Vietnam dan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi yang mencakup pengelolaan air, pertanian, dan layanan udara.
Selama kunjungannya, dia melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Hun Sen dan mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn dan menteri perdagangan dan pertanian.
Baca Juga: Lewis Hamilton Raih Pole Position F1 GP Hungaria, Mercedes Mendominasi
Dalam foto-foto pertemuan yang beredar, baik Szijjarto maupun tuan rumah tidak terlihat mengenakan masker untuk berjaga-jaga terhadap virus corona.
Kamboja melihat Hongaria sebagai salah satu sekutu terdekatnya di Eropa. Kamboja telah menyatakan terima kasih atas perbedaan pendapat Hongaria dari keputusan Uni Eropa, di mana Hongaria menjadi anggotanya, untuk memotong hak istimewa perdagangan untuk Kamboja.
Uni Eropa mengambil tindakan awal tahun ini setelah menilai bahwa pemerintah Hun Sen gagal menghormati hak-hak buruh dan demokrasi.
Pada 14 Oktober, Szijjarto berada di Singapura untuk kunjungan resmi, di mana ia dijamu makan siang oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, kata Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers.
Mereka membahas "cara memperluas dan memperdalam kerja sama bilateral di bidang ekonomi, perdagangan pertanian dan investasi, serta pertukaran tenaga kerja".
Szijjarto juga bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing pada hari yang sama sebelum berangkat dari Singapura.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah