Suara.com - Australia menyambut baik rencana presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden yang berjanji mengembalikan AS ke dalam respons global penanggulangan iklim, Kesepakatan Paris, kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Senin (9/11/2020).
"Kami akan menyambut AS kembali dalam Kesepakatan Paris, sebagaimana sikap kami selama ini," ujar Morrison di hadapan wartawan. Ia menyebutkan bahwa kembalinya AS ke organisasi internasional, seperti Organisasi Kesehatan Dunia, juga akan disambut baik.
Di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS mengumumkan keluar dari Kesepakatan Paris pada 2017, namun prosesnya baru dimulai November 2019. Dengan demikian, AS keluar secara resmi dari perjanjian itu pada 4 November 2020.
Biden, yang diproyeksikan memenangkan pemilihan presiden AS, berjanji untuk kembali membawa negaranya bergabung dalam perjanjian iklim Paris serta berkomitmen mencapai netralitas karbon pada 2050.
Sementara itu, Morrison sendiri menghadapi tekanan yang menuntutnya agar memangkas emisi gas rumah kaca Australia.
Meskipun pemerintahan negara bagian dan daerah di Australia juga mengadopsi target netralitas karbon pada 2050 seperti halnya AS, pemerintah federal Australia belum melakukan langkah yang sama.
Australia merupakan pengekspor utama bahan bakar fosil, khususnya batu bara, dan Morrison menyebut banyak negara telah membuat komitmen iklim.
Legislator independen Zali Steggali mengajukan undang-undang iklim kepada parlemen federal untuk meminta target netralitas karbon, dengan menyebut Australlia akan menjadi "golongan paria (kelas terendah) dalam komunitas internasional" jika tidak memperkuat komitmen iklim.
Saat menggarisbawahi keputusasaan Australia dengan kebijakan "America First" (Amerika yang Utama) dari Presiden Trump, Morrison menekankan Australia akan menyambut AS kembali pada WHO, serta kemungkinan ke perjanjian dagang Kemitraan Trans-Pasifik yang ditandatangani Australia dan 10 negara lainnya pada 2018.
Baca Juga: Amerika Resmi Keluar dari Kesepakatan Paris, Jepang Sangat Menyesalkan
Pada Minggu (8/11), Morrison juga menyebut Australia akan menyambut AS masuk kembali ke Organisasi Perdagangan Dunia, karena jalan keluar dari resesi global akibat pandemi adalah "perdagangan berbasis pasar, perdagangan yang adil di bawah aturan yang sesuai dari WTO."
Saat ini, Australia tengah terlibat dalam hubungan yang memanas dengan Cina --mitra dagang terbesarnya, dalam hal diplomatik dan perdagangan.
Para pengekspor Australia telah menyampaikan keprihatinan mereka bahwa importir Cina diperingatkan untuk tidak membeli tujuh kategori produk dari Australia mulai 6 November.
Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengatakan otoritas China telah menolak "pelarangan serentak pada sejumlah kategori produk", dan produk-produk Australia tampaknya tengah didistribusikan lewat pelabuhan di China saat ini. [Reuters/Antara]
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera