Suara.com - Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di saat pandemi Covid-19, tepatnya pada kuartal ketiga tahun 2020, sektor informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan perbaikan dari kondisi yang sebelumnya terkontraksi.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dewi Meisari Haryanti, dalam Konferensi Pers mengenai Laporan BPS Tunjukkan Optimisme Sektor Informatika dan Komunikasi di Tengah Pandemi, di Media Center KPC PEN Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (9/11/2020).
"Di tengah pandemi, sektor informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan (y-on-y) sekitar -3.5 persen. Tingkat kedalaman resesi sudah menunjukkan perbaikan dari kondisi pada quartal sebelumnya yang tumbuh -5.32 persen," katanya.
Dewi menyebut, perkembangan perekonomian Indonesia dalam kuartal ketiga dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni pengeluaran dan lapangan usaha.
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, belanja pemerintah merupakan satu-satunya jaring pengaman karena mengalami pertumbuhan sekitar 9.76 persen, di tengah anjloknya komponen pengeluaran lain, yang mencakup konsumsi rumah tangga, penanaman modal, belanja sektor nirlaba serta ekspor.
“Sementara secara pendekatan lapangan usaha, pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di sektor informasi dan komunikasi adalah salah satu buffer utamanya, dengan keberhasilan meraih peningkatan pertumbuhan hingga menembus double digit di 10.61 persen,” ujarnya.
Dewi menambahkan, peningkatan pertumbuhan pada kuartal ketiga ini lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan di kuartal yang sama pada 2019, yakni di level 9.24 persen. Hal ini menyebabkan tingkat pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi menjadi yang kedua tertinggi setelah pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada kuartal ketiga ini, yang tumbuh 15.33 persen.
"Sebelumnya pada kuartal kedua tahun 2020, sektor informatika dan komunikasi sempat menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, sehingga secara data PDB akumulatif (sejak Januari - September 2020), masih merupakan sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, yaitu 10.42 persen,” ujarnya.
Adapun sektor lain dengan tingkat pertumbuhan tertinggi setelah sektor informasi dan komunikasi dalam periode tersebut antara lain, Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.85 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi 3.55 persen, Jasa Pendidikan 3.14 persen, Real Estate 2.68 persen; dan Pertanian Kehutanan Perikanan 1,52 persen. Selain sektor-sektor ini, terjadi pertumbuhan sektoral (akumulatif) yang negatif.
Baca Juga: Ini Syarat Lowongan Kerja untuk Konten Kreator di Kominfo
Angkatan Kerja Baru Tak Diserap Aktivitas Ekonomi
Pandemi Covid-19 menyebabkan sekitar 2.36 juta angkatan kerja baru tidak bisa diserap oleh aktivitas ekonomi. Hal tersebut ditambah dengan sekitar 310 ribu orang yang kehilangan pekerjaan.
“Maka pada quartal ketiga tahun ini terdapat penambahan pengangguran sekitar 2.67 juta orang, sehingga total pengangguran Indonesia menjadi 9.77 juta orang atau 7.07 persen,” jelasnya.
Dewi menyatakan, setidaknya ada tiga aspek yang perlu diamati berkaitan dengan pergeseran struktur ketenagakerjaan pada masa pandemi ini. Pertama, terjadi penurunan tenaga kerja penuh waktu menjadi 63.85 persen.
Selain itu, peningkatan tenaga kerja paruh waktu yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, namun tidak bersedia menerima pekerjaan lain menjadi hampir 26 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa tren karier sebagai freelancer, yang umumnya bekerja dengan skema kompensasi berdasarkan hasil, bukan berdasarkan waktu sedang berkembang,” tuturrnya.
Aspek kedua, terjadi peningkatan partisipasi kerja perempuan sekitar 1.3 persen menjadi 53.13 persen, walaupun partisipasi kerja laki-laki justru turun 0.84 persen menjadi 82.41 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan