Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjelaskan ihwal permintaan dirinya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tidak memanjakan generasi milenial. Menurut Megawati, jika dilihat dengan pikiran jernih permintaan tersebut bersifat memacu.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat hadir dan menjadi pembicara secara daring dalam Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta sebagai Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Menurut saya, kalau kita berpikiran jernih itu adalah hal yang sangat memacu. Menanyakan kepada para generasi muda bangsa saat ini, apa sebenarnya yang telah saya lakukan bukan buat diri sendiri tetapi bagi negeri," kata Megawati, Selasa (10/11/2020).
Sebelumnya Megawati mengingat kembali pernyataannya terkait milenial yang pernah ia sampaikan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di kalangan kader PDI Perjuangan.
"Saya mungkin semua melihat ketika saya juga diminta untuk memberikan pengarahan di kader partai kami mengenai waktu itu sumpah pemuda. Saya memang bilang kan begini kepada Pak Jokowi, bapak sebagai presiden tolong kalangan milenial ini jangan dimanjakan karena saya ingin bertanya apa bakti kepada negeri kita ini," tutur Megawati.
Penjelasan PDIP
Sebelumnya ketika Megawati Soekarnoputri mengatakan supaya generasi milenial tidak dimanjakan, pesan sesungguhnya dari ucapan tersebut untuk mengingatkan para pemuda bahwa mereka adalah penentu masa depan bangsa.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Jumat (30/10/2020), untuk menjelaskan maksud dari pesan Megawati menanyakan sumbangsih kaum milenial, yang kemudian dipersoalkan sejumlah kalangan.
Menurut Hasto pesan Megawati mengandung semangat dari sosok seorang ibu pejuang yang terus memikirkan masa depan Indonesia.
Baca Juga: Akhirnya! Megawati Beri Penjelasan Soal Ucapan Milenial Tak Boleh Dimanja
“Ibu Mega berpesan bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya. Dengan demikian inti sari peringatan Sumpah Pemuda adalah bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia saat ini, dalam seluruh alam pikir dan alam rasanya, sudah memikirkan perbuatan terbaik bagi masa depan bangsanya,” ujar Hasto dalam pernyataan tertulis.
Memahami pernyataan Megawati, kata Hasto, mesti dengan perspektif sekarang. Jika saat ini bangsa Indonesia memiliki kaum muda yang hebat-hebat, akan lebih optimistis menatap masa depan.
“Kunci dari kemajuan bangsa adalah pendidikan dan kebudayaan. Semua dijalankan dengan penuh semangat, dengan energi juang kaum muda yang menyala-nyala,” kata Hasto.
PDI Perjuangan menegaskan bahwa hidup dalam perjuangan kepartaian itu diisi dengan perjuangan.
“Menjadi kader muda Partai harus menjadi kader pembelajar dengan kedepankan sikap kenegarawanan, artinya berjuang bagi kemajuan peradaban bangsanya sebagai sikap hidup dan ditempatkan di atas kepentingan pribadi atau golongan,” kata Hasto.
"Dalam seluruh rekam jejak kehadiran pemimpin di PDI Perjuangan, sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, hingga saat ini seperti Mas Prananda Kepala Situation Room, Mbak Puan Ketua DPR, Ganjar Jateng, Bu Risma Surabaya, Azwar Anas Banyuwangi, Hendi Semarang, Eka Tabanan, hingga Gus Mis, Adian, Putra Nababan, dan begitu banyak tokoh muda lainnya yang sekarang menjadi pimpinan Partai, pimpinan dewan dan juga calon kepala daerah, semua menunjukkan tradisi yang sama, menggembleng diri dan kemampuan menjemput tugas panggilan sejarah."
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi