Suara.com - Juru bicara luar negeri China, Zhao Lijian kembali mengumumkan negaranya bukan sebagai sumber penyebaran virus corona, seperti yang selama ini diketahui publik.
Menyadur Daily Mail Jumat (20/11), Zhao Lijian berpatokan pada penelitian Institut Kanker Italia yang menyebut virus corona sudah ada di Italia sejak September 2019.
Namun kesimpulan Lijian ditolak oleh peneliti utama yang terlibat dalam penelitian tersebut, Giovanni Apolone.
Ia mengatakan penelitiannya tidak mengesampingkan keterlibatan China dalam penyebaran virus."Kami tahu bahwa China menunda mengumumkan wabahnya sehingga tidak ada yang tahu kapan itu dimulai di sana," katanya.
Ia memperkirakan bahwa virus itu mungkin telah beredar secara diam-diam di China lebih lama dari yang dilaporkan sebelum dibawa ke Italia utara.
"China memiliki hubungan komersial yang sangat kuat dengan Italia utara," katanya kepada The Times.
Studi Apolone menyebutkan 14% sampel darah yang diambil dari pasien kanker di Institut Kanker Nasional Milan menunjukkan adanya antibodi sejak September 2019.
Itu artinya, virus corona kemungkinan sudah beredar di Italia dalam jangka waktu tersebut. Namun peneliti lain memperingatkan bahwa temuan tersebut harus diteliti lebih lanjut sebelum diterima sebagai fakta.
Profesor Mark Pagel dari School of Biological Sciences di University of Reading, mengatakan hasil ini layak dilaporkan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan pengujian lebih lanjut.
Baca Juga: Penelitian Ini Ungkap Awal Mula Covid-19 dari Italia Bukan di China?
Bukti ilmiah masih menunjukkan China sebagai sumber virus, dan menunjukkan China pertama kali melakukan lompatan dari hewan ke manusia sekitar Oktober atau November tahun lalu.
Jika temuan Dr Apolone dikonfirmasi, itu akan membawa perubahan tetapi tidak akan mengabaikan China sebagai sumber virus.
Ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia dan China sedang melakukan penelitian di China yang mencari 'pasien nol' - orang pertama yang tertular virus.
Sementara penulis penelitian mengatakan ada kemungkinan infeksi dimulai di luar negeri, semua penyelidikan mereka saat ini difokuskan di dalam perbatasan Beijing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Legislator PDIP: Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, Rekam Jejaknya Terlalu Kelam!
-
Maman Ditabrak sampai Terpelanting! Siswa Panik Selamatkan Diri saat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut
-
Saksi Mata Sebut Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 adalah Siswa Pendiam
-
Dua Ledakan di Dalam Masjid SMA 72 Jakarta: Jumlah Korban Bertambah, 3 Luka Parah
-
Saksi Mata Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Persis Bom!, Detik-detik Mencekam di Tengah Salat Jumat