Suara.com - Linimasa Twitter kini tengah diramaikan oleh sejumlah politisi dan tokoh publik lainnya yang berbondong-bondong membagikan foto diri seolah-olah sedang membaca buku.
Publik menduga mereka saling sindir satu dengan yang lainnya.
Dipantau Suara.com, trend itu muncul usai Gubernur Anies Baswedan mengunggah foto sedang membaca buku berjudul "How Democracies Die" pada Minggu (22/11/2020) pagi.
Foto Anies Baswedan tersebut sontak menyedot perhatian publik lantaran dianggap bukan hanya sekadar unggahan semata, tetapi ada makna sindir dan satir di baliknya.
Langkah Anies Baswedan itu kemudian kemudian diikuti oleh sejumlah politikus dan tokoh publik lain seperti Fadli Zon, Sujiwo Tejo, dan Abu Janda.
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto dirinya memakai baju koko bewarna putih dan sarung bewarna cokelat.
Dalam foto tersebut, Anies Baswedan seolah sedang membaca buku berjudul 'How Democracies Die' sambil menyilangkan kakinya.
Adapun buku 'How Democracies Die' merupakan karya penulis profesor Harvard, Steven Levitsky dan Daniel Ziblaat yang membahas beberapa pemimpin dunia. Pemimpin itu terpilih lewat Pilpres, tetapi lekat dengan label diktator.
Baca Juga: Anies: Perilaku 3M di Jakarta Cenderung Menurun
Unggahan Anies Baswedan itu dibanjiri berbagai komentar dari warganet. Kolom balasannya dipenuhi oleh tanda tanya publik perihal siapa sosok yang disindir oleh Gubernur DKI Jakarta itu.
"Mas Anies Baswedan nyindir yang suka baca komik hahaha," kata @kang******** menduga Presiden Jokowi yang sebelumnya mengatakan suka membaca komik Si Juki.
Sujiwo Tejo
Budayawan Sujiwo Tejo ikut mengunggah foto sedang membaca buku di hari yang sama, pukul 17.36 WIB di akun Twitter pribadinya.
"Selamat senja semua. Selamat menikmati Minggu senja," kata Sujiwo Tejo.
Narasi yang ditulis Sujiwo Tejo itu tak jauh berbeda dari Anies Baswedan yang menulis "Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi".
Dalam foto tersebut, Sujiwo Tejo membaca buku berjudul "Lutung Kasarung".
Unggahan Sujiwo Tejo sontak ramai akan komentar publik yang menduga budayawan itu tengah menyinggung sosok Anies Baswedan.
"Apa ini sebagai kode mbak untuk dia agar memiliki sifat seperti lutung kasarung yang pemaaf, sabar, dan baik hati?" timpal @sufy***** menyinggung sosok Anies Baswedan.
Fadli Zon
Anggota DPR RI Fadli Zon diketahui juga ikut meramaikan unggahan foto diri sedang membaca buku lewat jejaring Twitter @FadliZon, Minggu (22/11/2020) pukul 18.16 WIB.
Berbeda dengan Anies Baswedan dan Sujiwo Tejo, kritikan yang ditulis Fadli Zon dalam narasinya cukup jelas.
Fadli Zon dengan kemeja biru membawa buku karya Mohammad Hatta berjudul "Demokrasi Kita".
Dia mengatakan, isi buku tersebut masih relevan dengan keadaan sekarang.
"Saya baca ulang buku 'Demokrasi Kita' karya Mohammad Hatta yang terbit 1 Mei 1960, 60 tahun lalu. Kok masih relevan dan keadaannya hampir sama dengan sekarang. Hatta kritik tajam pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang otoritarian di bawah Presiden Soekarno. Buku kecil ini kemudian dilarang," kata Fadli Zon.
Abu Janda
Penggiat Media Sosial Permadi Arya alias Abu Janda ikut meramaikan trend terkini foto membaca buku.
Lewat akun Twitter @permadiaktivis pada Minggu (22/11/2020) pukul 17.38 WIB, dia mengunggah foto mengenakan pakaian busana Jawa.
Adapun buku yang dibacanya berjudul "Cara AIr Masuk ke Tanah".
Unggahan Abu Janda itu sontak diramaikan oleh warganet yang mengaitkannya dengan Anies Baswedan.
Gus Nardirsyah Hosen
Gus Nadirsyah Hosen lewat akun Twitter @na_dirs ikut meramaikan linimasa dengan mengunggah foto diri sedang membaca buku, Minggu (22/11/2020) pukul 19.12 WIB.
Namun, foto yang dipakainya adalah foto lama. Kendati begitu, oleh publik narasi yang ditulisnya dinilai sangat menohok.
Pasanya, dia menyebut kata 'pencitraan' yang diduga ditunjukkan pula untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ini foto lama upload aja. Bedanya ini lagi baca buku karya sendiri. Mosok mau pencitraan baca buku bahasa Inggris karya orang lain sih. Yang cerdas dong," tandasnya.
Gus Nardisyah Hosen membawa buku karangannya sendiri berjudul Research "Handbook On Islamic Law and Society".
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti