Suara.com - Inggris secara drastis mengurangi masa karantina untuk para pelancong yang datang menjadi hanya lima hari dari sebelumnya 14 hari sebagai bagian dari strategi pengujian baru yang dibuat oleh pemerintah.
Menyadur CNN, Selasa (24/11/2020) mulai 15 Desember, pelancong yang tiba di Inggris harus mengisolasi diri hanya dalam lima hari, tidak lagi 14 hari, sebagai rangkaian strategi pengujian baru yang dibuat pemerintah Inggris.
Di bawah aturan baru, semua kedatangan internasional dari negara yang tidak termasuk dalam daftar koridor perjalanan Inggris dapat memilih opsi untuk mengikuti tes Covid-19 setelah menjalani periode karantina yang lebih singkat.
Mereka yang menerima hasil negatif akan diizinkan untuk tidak melanjutkan isolasi, tetapi harus terus mengikuti aturan domestik Covid-19.
Skema "test and release" mengharuskan setiap turis yang tiba di Inggris menggunakan pesawat, kapal feri, atau kereta api untuk memesan dan membayar sendiri tes tersebut. Tidak jelas apakah skema itu pada akhirnya akan diberlakukan di seluruh Inggris.
"Strategi pengujian baru kami akan memungkinkan turis bepergian dengan lebih bebas, melihat orang yang dicintai, dan menjalankan bisnis internasional," kata Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps.
"Dengan memberi orang pilihan untuk melakukan tes pada hari kelima, kami juga mendukung industri pariwisata yang terus bangun kembali dari pandemi." sambungnya.
Karantina wajib selama dua minggu di Inggris mulai berlaku pada 8 Juni dan dikritik oleh banyak orang di sektor perjalanan, yang melihatnya sebagai hambatan bagi sektor pariwisata.
Aturan ini kemudian dilonggarkan bagi mereka yang tiba di Inggris dari negara yang disetujui, tetapi daftar ini berubah setiap minggu dan pelancong dari negara-negara yang tidak dianggap "hijau" harus tetap menjalani karantina selama dua minggu.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Pekan ke-9 Usai Wolves Imbangi Southampton
Paul Charles, CEO konsultan perjalanan The PC Agency dan mantan anggota kelompok kampanye Quash Quarantine, yang sebelumnya mencoba menekan pemerintah Inggris untuk mencabut pembatasan menyeluruh pada semua kedatangan di Inggris, menyambut baik skema baru tersebut.
"Ini sangat dibutuhkan, dan sudah lama tertunda, sebagai langkah maju untuk membantu sektor perjalanan pulih kembali," kata Charles kepada CNN Travel.
"Ada banyak orang yang bisa dikarantina hanya selama lima hari, dan membayar tes pribadi, untuk bepergian ke luar negeri dan bertemu kembali dengan keluarga dan teman." sambungnya.
Namun, Charles juga menekankan bahwa "konsistensi internasional" terhadap peraturan dan pembatasan perjalanan juga diperlukan untuk membantu memulihkan kepercayaan wisatawan.
"Kami masih memiliki teka-teki rumit tentang pembatasan secara global yang membutuhkan IQ super tinggi untuk memahaminya," ujar Charles. "Kami perlu melihat konsistensi internasional agar perjalanan lepas landas sepenuhnya." tegasnya.
Skema "test and release" mengharuskan para pelancong untuk membayar tes secara pribadi sebelum mereka bepergian dan juga harus melengkapi formulir pelacakan lokasi. Perjalanan keluar dari Inggris saat ini masih dilarang karena masih dalam masa lockdown nasional hingga 2 Desember.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Video Diduga Ustaz Tendang Makanan untuk Santri Viral di Media Sosial
-
Ancam Boikot Pertemuan Polda, Keluarga Arya Daru Pilih Ngadu ke Bareskrim Minta Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo: Indonesia Selalu Dilibatkan dalam Upaya Perdamaian di Palestina
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
BGN Kembalikan Anggaran MBG yang Tak Terserap Rp70 T ke Presiden, Tapi Tahun Depan Dapat Rp335 T
-
Bom Waktu Kereta Cepat Whoosh, Jokowi Ditagih Tanggung Jawab Utang Rp118 T dan Rugi Triliunan
-
Profil Eric Trump, Sosok di Balik Bisik-bisik Prabowo-Donald Trump
-
DJKI Kemenkum Permudah Pendaftaran Merek Kolektif untuk Koperasi Merah Putih
-
Profil Dhenida Chairunnisa, Ketua Komisi III DPRD Gorut Viral Diduga Mengejek Orator Demo
-
Korban Tidak Hamil, Ini Update Terbaru Kasus Kematian Terapis RTA di Pejaten Barat