Suara.com - Korea Utara semakin memperketat pembatasan untuk memasuki perairan mereka sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memerangi pandemi Covid-19.
Menyadur Channel News Asia, Minggu (29/11/2020) Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa negara memobilisasi lebih banyak unit anti-virus dan membangun langkah-langkah pencegahan kuat.
"Langkah-langkah tersebut sepenuhnya menghilangkan unsur-unsur tidak beradab dan tidak higienis yang dapat membantu memberi ruang untuk penyebaran epidemi di musim dingin." jelas laporan tersebut.
Beberapa ahli mengatakan virus corona dapat menyebar lebih luas selama cuaca dingin ketika orang biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.
KCNA mengatakan para pejabat sedang membangun langkah-langkah anti-epidemi tegas di sepanjang daerah perbatasan untuk mencegah virus corona masuk.
Di daerah pesisir, pihak berwenang sedang mrnyudun aturan yang lebih ketat untuk berlaut dan mengumpulkan bahan kotor di perairan, menurut KCNA.
Korea Utara menyatakan tidak ada satu pun kasus Covid-19 ditemukan, klaim yang dipertanyakan secara luas oleh para ahli di dunia.
Terlepas dari klaim tersebut, Korea Utara dengan cepat menutup perbatasannya, memulangkan diplomatnya dan mengisolasi penduduk yang mengalami gejala.
Wabah besar di Korea Utara diperkirakan dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan karena sistem perawatan kesehatannya yang rusak dan kekurangan obat-obatan yang kronis.
Baca Juga: Korea Utara Kecam PBB karena Program Luar Angkasanya Dianggap Bahaya
Laporan pada hari Minggu tersebut datang setelah dinas mata-mata Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Jumat bahwa langkah anti-virus Korea Utara tersebut diantaranya larangan penangkapan ikan dan produksi garam di laut, serta dan penguncian ibu kota, Pyongyang, provinsi Jagang utara dan daerah lain.
Anggota parlemen yang menghadiri briefing tertutup juga mengutip Badan Intelijen Nasional yang mengatakan bahwa Korea Utara mengeksekusi seorang pejabat setelah melanggar peraturan pembatasan impor barang pada bulan Agustus.
Ha Tae-keung, salah satu anggota parlemen, mengutip badan tersebut yang mengatakan Kim Jong Un sangat marah dan mengambil "tindakan irasional" atas pandemi dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru