Suara.com - Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik Dewan Keamanan PBB dan menyebutnya sebagai lembaga tidak demokratis karena menyebut program luar angkasanya sebagai ancaman.
Menyadur Yonhap Jumat (20/11) Kim Song, kepala misi Korea Utara untuk PBB menyampaikannya dalam rapat pleno sidang Majelis Umum awal pekan ini.
Ia menekankan pentingnya reformasi dalam badan PBB untuk representasi yang lebih baik dari negara-negara anggotanya.
"Hingga kini, bahkan setelah 75 tahun PBB berdiri, Dewan Keamanan tidak melepaskan diri dari stigma lembaga yang tidak demokratis tanpa ketidakberpihakan," katanya seperti yang diposting di situs kementerian luar negeri Korea Utara.
Utusan itu mengecam PBB karena mengutuk program luar angkasa Kore Utara sebagai "ancaman perdamaian internasional".
"Seperti diketahui, invasi bersenjata ilegal dan serangan udara terhadap negara-negara berdaulat yang mengakibatkan pembunuhan warga sipil tidak perlu dipertanyakan lagi," unkapnya.
"Sedangkan tindakan pertahanan diri yang benar untuk menjaga kedaulatan dan bahkan eksplorasi luar angkasa untuk tujuan damai diberi label dan dikutuk sebagai ancaman bagi perdamaian internasional."
Selanjutnya, Kim Song menyerang Jepang dan menyebutnya sebagai "negara penjahat perang" karena menimbulkan kemalangan dan penderitaan yang tak terukur.
"(Jepang) menyerang banyak negara Asia, termasuk Korea dan memprovokasi Perang Pasifik pada abad terakhir," ujarnya.
Baca Juga: Korea Utara Diduga Latih Lumba-Lumba sebagai Hewan Militer
"Negara seperti itu sedang mencari keanggotaan permanen Dewan Keamanan yang tanggung jawab utamanya adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional."
"Itu tidak lebih dari ejekan dan penghinaan terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa," tambahnya.
Untuk diketahui sejumlah negara macam Jepang, Brasil, Jerman, dan India telah mendorong untuk mendapatkan kursi permanen di Dewan Keamanan PBB, selain Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar