Suara.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmat Handoyo menyayangkan sikap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang enggan mempublikasikan hasil tes swab dirinya.
Meski data pasien dilindungi kerahasiannya, namun mengingat Rizieq merupkan seorang tokoh terlebih kegiatannya yang belakangan melibatkan banyak orang maka hasil tes usap Rizieq perlu diumumkan ke publik.
"Saya menyayangkan soal ketidaksetujuan hasil swab test untuk dipublikasikan kepada siapapun, memang ini hak pasien seperti dalam UU praktik kedokteran untuk menjaga kerahasiaan. Namun ini adalah masa pandemi, demi keselamatan pasien dan demi keselamatan orang-orang di sekitar yang pernah berinteraksi perlu dilindungi keselamatan untuk berhati-hati dan waspada," tutur Handoyo kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Handoyo justru berharap apabila Rizieq dapat bekerja sama dengan Satgas Covid-19 dalam penanganan pandemi. Terlebih untuk mensosialisasikan protokol kesehatan kepada para jemaahnya. Namun sebelum itu, sikap kooperatif Rizieq terkait hasil tes swab harus ditunjukan lebih dahulu.
"Jadi saya kira bila yang bersangkutan bersedia membantu dan bekerja sama melawan Covid untuk melakukan kebiasaan baru 3 M sungguh sangat membantu dalam perang melawan Covid. Dengan melakukan ini dan diikuti santrinya tentu akan menyelamatkan banyak umat," kata Handoyo.
Satgas Covid-19 Siap Tindak Tegas
Satgas Covid-19 akan memberikan tindakan tegas pada siapapun pelanggar protokol kesehatan, termasuk Habib Rizieq.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo. Dalam keterangannya kepada wartawan, Doni menyebut posisi Habib Rizieq sebagai tokoh masyarakat seharusnya memberikan teladan dan contoh yang baik, dengan mau kooperatif dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
Jika menolak, bukan tak mungkin pemerintah akan mengambil langkah tegas.
Baca Juga: Soal Swab Rizieq Shihab, Fadli Zon: Bima Arya Caper Cari Peluang Politik
"Kami meminta Sdr. Rizieq sebagai tokoh masyarakat untuk kooperatif dan memberikan teladan dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19. Pemerintah akan melakukan langkah dan tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar ketentuan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat," tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Penelusuran kontak erat pun wajib dilakukan sebagai bagian dari penanganan pandemi.
Oleh karena itu, semua orang wajib menaati dan mendukung upaya penanganan pandemi.
"Saya telah menerima laporan dari Walikota Bogor Bapak Bima Arya dan Direktur Utama Rumah Sakit Ummi Andi Tatat. Atas laporqan tersebut, Satgas Penanganan Covid-19, sangat menyesalkan sikap Sdr M. Rizieq Syihab yang menolak untuk dilakukan penelusuran kontak mengingat pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19," ujar Doni Monardo dalam keterangannya, Minggu (29/11/2020).
Terakhir, ia juga kepada masyarakat untuk kooperatif sehingga upaya penangangan Covid-19 berhasil menekan kasus.
"Empati dan dukungan harus diberikan kepada para tenaga kesehatan maupun relawan yang berjibaku menjalankan penanganan kesehatan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Soal Swab Rizieq Shihab, Fadli Zon: Bima Arya Caper Cari Peluang Politik
-
Tegas! Begini Sikap Kapolda Jabar Terkait RS UMMI dan Habib Rizieq
-
Semua Guru di Sulsel Wajib Tes Swab, Sebelum Sekolah Tatap Muka
-
Habib Rizieq Tolak Penelusuran Kontak dan Berita Hits Kesehatan Lainnya
-
RS UMMI Dipolisikan, Rocky Gerung Sebut Wali Kota Bogor Lagi Main 'Drakor'
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan
-
Profil Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU: Adik Jusuf Kalla, Pionir Bioskop Digital-Mobil Listrik
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar