Suara.com - Sekelompok orang yang diduga pendukung Habib Rizieq serbu rumah ibu Mahfud MD di Madura, Selasa (1/12/2020) siang.
Bahkan baru-baru ini beredar kabar terbaru, sekelompok orang berpeci itu disebut-sebut mengancam akan membakar rumah Mahfud MD apabila Habib Rizieq dipenjarakan.
Mengetahui hal tersebut, Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid mengecam keras aksi yang menurutnya terlalu berlebihan itu.
Alissa Wahid mengatakan, hal semacam itu sudah selayaknya segera dihentikan karena sudah tidak sepatutnya dilakukan.
"Kejumawaan seperti ini sudah saatnya dihentikan," ujar Alissa Wahid lewat akun Twitter miliknya seperti dikutip Suara.com, Rabu (2/11/2020).
Alissa Wahid lantas menerangkan, sikap sekelompok orang tersebut ke pemerintah saja sudah keterlaluan, apalagi dengan masyarakat sipil biasa.
"Bila terhadap Ulil Amri (Pemerintah) saja sudah merasa di atas dan membangkang, bagaimana pula sikapnya kepada sesama warga yang tidak punya kuasa apa-apa?" tegas Putri Gus Dur itu.
Dalam cuitan berikutnya, Alissa Wahid mengaku dirinya sudah berkali-kali diundang untuk berbicara perihal menjaga ketertiban dan keharmonisan sosial.
Alissa Wahid menuturkan, pihak-pihak seperti Kapolres dan Pemerintah Daerah sebenarnya memiliki niat baik untuk menindaklanjuti soal itu. Hanya saja, dia menilai caranya tidak tepat.
Baca Juga: Bagai Besarkan Anak Macan, Sikap Polisi ke Pendemo Rumah Mahfud MD Dikritik
Bahkan, Alissa Wahid menyebut seolah-olah seperti 'membesarkan anak macan'.
"Saya berkali-kali diundang bicara di depan Kapolres dan Pemda. Beliau-beliau ini mengutamakan menjaga ketertiban dan harmoni sosial, dengan cara merangkul kelompok yang suka tindak main hakim sendiri," tukas Alissa Wahid.
"Niatnya baik, tapi caranya tidak tepat sebab unintende consequencesnya: membesarkan anak macan," tandas dia.
Lebih lanjut, Alissa Wahid merasa kelompok-kelompok 'tukang rusuh' tersebut kini merasa tinggi diri dan menganggap pemerintah harus menuruti kehendak mereka.
Oleh sebab itu, Alissa Wahid menyarankan agar pihak terkait menggunakan perspektif konstitusi untuk menjawab permasalahan itu. Bukan malah memaikai taktis politis melulu.
"Kelompok-kelompok ini makin lama ya makin merasa pongah, yakin dengan mobokrasi berkuasa dengan gunakan mob/aksi massa), yakin bahwa negara memang harus dan akan nurut pada mereka," cetus Alissa Wahid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram