Suara.com - Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona Pfizer - BioNTech secara luas.
Regulator Inggris, MHRA, mengatakan vaksin yang menawarkan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19 ini, aman untuk diluncurkan pekan depan.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, merilis cuitan: ''Bantuan sedang dalam perjalanan. Layanan Kesehatan Nasional siap untuk mulai memvaksinasi awal pekan depan."
Vaksinasi dapat dimulai untuk orang-orang dalam kelompok prioritas tinggi.
Inggris telah memesan 40 juta dosis - cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, masing-masing mendapat dua suntikan.
Sekitar 10 juta dosis akan segera tersedia.
Ini adalah vaksin tercepat yang pernah dikembangkan.
Prosesnya hanya membutuhkan waktu 10 bulan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan vaksin yang sama, yang biasanya berlangsung selama satu dekade.
Meski vaksinasi bisa dimulai, masyarakat masih harus tetap waspada dan mengikuti aturan virus corona untuk menghentikan penyebaran, kata para ahli.
Baca Juga: Susul Eropa dan Amerika, Asia Tenggara Juga Berburu Vaksin Covid-19
Itu berarti khalayak tetap harus menjaga jarak sosial dan menggunakan masker. Pengujian pada mereka yang mungkin tertular perlu terus dilakukan dan mereka juga harus diminta melakukan isolasi.
- Vaksin Universitas Oxford sangat efektif, bagaimana dengan vaksin yang dipesan Indonesia?
- Vaksin Covid-19 buatan Oxford/AstraZeneca alami ‘kekeliruan dosis’, apa maksudnya?
- Apakah mungkin akan ada lebih dari satu vaksin virus corona?
- Indonesia targetkan impor vaksin pada Desember, BPOM: Izin guna darurat Vaksin Sinovac keluar akhir Januari
Apa jenis vaksin itu?
Vaksin ini adalah jenis baru yang disebut vaksin mRNA, yang menggunakan potongan kecil kode genetik dari virus corona untuk mengajari tubuh cara melawan Covid-19 dan membangun kekebalan.
Vaksin mRNA belum pernah disetujui untuk digunakan pada manusia sebelumnya, meskipun beberapa orang sudah menerimanya dalam uji klinis.
Vaksin ini harus disimpan pada suhu sekitar -70C dan akan diangkut dalam kotak khusus, yang dikemas dalam es kering. Setelah dikirim, vaksin dapat disimpan hingga lima hari di lemari es.
Siapa yang akan mendapatkannya dan kapan?
Para ahli telah menyusun daftar prioritas sementara, yang menargetkan orang-orang dengan risiko tertinggi.
Di antaranya adalah penghuni dan staf panti jompo, disusul orang di atas 80 tahun dan staf kesehatan dan perawatan sosial lainnya.
Mereka akan menerima gelombang pertama vaksin, lainnya akan menerima sebelum Natal.
Vaksinasi massal untuk semua orang yang berusia di atas 50 tahun, serta orang-orang yang lebih muda dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, dapat dilakukan pada tahun 2021 ketika stok vaksin bertambah.
Vaksin ini diberikan dua kali dengan jarak 21 hari, dengan dosis kedua sebagai penguat.
Bagaimana dengan vaksin Covid lainnya?
Ada beberapa vaksin menjanjikan lainnya yang juga bisa segera disetujui.
Salah satunya dari Moderna, yang menggunakan pendekatan mRNA, yang sama dengan vaksin Pfizer dan menawarkan perlindungan serupa. Inggris telah memesan tujuh juta dosis yang bisa siap digunakan pada musim semi.
Inggris juga telah memesan 100 juta dosis jenis vaksin Covid buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca.
Vaksin itu menggunakan virus yang tidak berbahaya, yang diubah agar lebih mirip virus yang menyebabkan Covid-19.
Rusia menggunakan vaksin lain, yang disebut Sputnik, dan militer China telah menyetujui vaksin lain yang dibuat oleh CanSino Biologics.
Keduanya bekerja dengan cara yang mirip dengan vaksin Oxford.
Tag
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK