Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merespon anggapan Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kalau TNI pada saat ini seperti saat zaman Orde Baru.
Mahfud mengatakan kritik itu merupakan vitamin dalam kehidupan berdemokrasi. Tetapi kata Mahfud, kritik tidak sepenuhnya benar dan akan diabaikan apabila memang salah.
"Kritik ada yang benar dan ada yang salah. Yang benar kita akomodasi, yang salah kita bantah dan abaikan," kata Mahfud saat dihubungi, Sabtu (5/12/2020).
Mahfud pun tidak keberatan dengan kritik yang disampaikan oleh mantan Panglima TNI tersebut.
Ia mengatakan kalau setiap orang itu diperkenankan untuk memberi penilaian lalu melayangkan kritik mengingat Indonesia menganut sistem demokrasi.
Sehingga tidak boleh peraturannya kritik kemudian malah dibungkam selama masih dalam koridor hukum.
"Terserah saja Pak Gatot Nurmantyo bilang begitu. Setiap orang boleh menilai kemudian mengritik. Ini demokrasi," tuturnya.
"Tapi jangan lalu berpikir bahwa pemerintah tidak boleh menjawab kritik, kita juga punya hak menilai balik setiap penilaian."
Sebelumnya Gatot menilai TNI kekinian justru terlihat seperti pada masa Orde Baru.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Puji Habib Rizieq: Nasionalis yang Mengawal Pancasila
Salah satu parameternya, kata Gatot, adalah adanya upaya agar TNI bisa digunakan sebagai alat kekuasaan.
"Saya lebih hapal TNI, telah terlihat menjadi seperti pada tahun Orde Baru. Ada usaha-usaha untuk menarik menjadi kekuatan," kata Gatot saat membuka acara Webinar Nasional KAMI bertajuk Selamatkan Reformasi TNI/Polri, Jumat (4/12/2020).
Gatot mengatakan, kalau TNI kembali seperti era Orba, malah akan membuat angkatan bersenjata RI jatuh pada titik paling rendah.
Berita Terkait
-
Eks Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo: TNI Kini seperti Era Orde Baru
-
Gatot Nurmantyo Puji Habib Rizieq: Nasionalis yang Mengawal Pancasila
-
Gatot Nurmantyo Puji Revolusi Akhlak Rizieq: Diiris Pisau Isinya Pancasila
-
Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Singgung Kesamaan KAMI dan Habib Rizieq
-
Bahas Gatot vs Istana, Rocky Gerung: Istana Itu Setan Gentayangan 24 Jam
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi