Suara.com - Indonesia adalah negara yang memiliki ragam budaya, suku, dan agama. Meski masyarakatnya selalu menjunjung tinggi persatuan bangsa, tapi konflik sosial pernah terjadi di Indonesia. Apa pengertian konflik sosial dan faktor penyebabnya?
Beragamnya latar belakang, suku, ras dan agama dalam masyarakat dapat memengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok. Jika tak memiliki persatuan yang kuat, keberagaman ini akan berpotensi menimbulkan konflik sosial. Ada banyak hal yang mempengaruhi kemunculan konflik sosial. Berikut ini pengertian dan faktor penyebab konflik sosial.
Pengertian Konflik Sosial
Kata 'konflik' secara etimologis berasal dari bahasa Latin 'con' yang berarti 'bersama' dan 'fligere' yang artinya 'benturan atau tabrakan'. Sehingga konflik sosial diartikan sebagai serangkaian fenomena yang bertentangan dan terjadi pertikaian antara individu melalui konflik kelas hingga internasional.
Dalam buku berjudul 'Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya' oleh Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, mendefinisikan konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisir atau dilangsungkan atau dieliminir saingannya.
Sementara itu, menurut Webster istilah conflict dalam bahasa latin berarti suatu perkelahian, peperangan atau perjuangan, yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak (Pruit dan Rubin, 2009: 9).
Sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oleh Poerwadarminta, konflik berarti pertentangan atau percekcokan. Pertentangan muncul ke dalam bentuk pertentangan ide maupun fisik antara dua pihak yang berseberangan (dalam Novri Susan, 2009: 4).
Faktor Penyebab Konflik Sosial
Menurut Soerjono Soekanto dalam jurnalnya tahun 2006, ada beberapa faktor yang menyebabkan konflik sosial yakni:
Baca Juga: Pengertian Politik Etis dan Program Kolonial Belanda Pasca Tanam Paksa
- Perbedaan antara individu-individu
Perbedaan pendirian, perasaan, akan melahirkan bentrok atau konflik di antara individu. - Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kepribadian dari individu tergantung pola-pola kebudayaan yang menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian dan mempengaruhi kepribadian seseorang dalam kebudayaan tersebut. - Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok adalah penyebab atau sumber utama munculnya pertentangan antara kepentingan ekonomi, politik, dan lainnya. - Perubahan sosial
Perubahan sosial secara tidak langsung ikut mengubah nilai-nilai yang ada di masyarakat sehingga memunculkan golongan yang memiliki pendirian berbeda.
Demikian penjelasan tentang pengertian konflik sosial dan faktor-faktor penyebabnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu