Suara.com - Kehidupan bernegara saat ini terancam. Bukan oleh penjajah atau antek asing, melainkan oleh hadirnya kemajuan teknologi komunikasi. Sebab, teknologi komunikasi menghadirkan kemudahan komunikasi yang menyebabkan berkurangnya rasa kemanusiaan dan humanisme di era digital.
Keberadaan manusia kini telah dianggap sebagai alat dan kehilangan sisi kemanusiaan. Dia tidak lagi menentukan dirinya merdeka karena dirinya sangat tergantung pada mesin. Itulah sebabnya, kini marak manusia menciptakan hoaks dan aneka kebohongan.
“Penyebabnya, karena manusia mampu menyembunyikan identitas dirinya di dunia maya,” kata Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo dalam kegiatan Seminar Nasional bertajuk “Perubahan Lingkungan dan Dinamika Komunikasi Kontemporer”, yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara di Jakarta.
Aneka hoaks dan kebohongan tadi, tentu saja akan dapat melahirkan ketidaknyamanan dalam berbagai hal, terutama tingkat egoisme manusia dalam bernegara dan beragama. “Terjadi penguatan eksklusifitas dalam beragama,” kata pria yang akrab disapa Romo Benny ini.
Hal ini terjadi berkat sedikitnya persinggungan hubungan manusia dengan sesamanya, sehingga manusia menganggap segala hal di sekitarnya menjadi tak penting.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Asosiasi Program Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) sekaligus Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Muhamad Sulhan, S.IP., M.Si, yang juga tampil sebagai pembicara dalam acara ini.
Fenomena manusia menganggap dirinya menjadi yang terpenting ini merupakan ‘gen egois’ dalam diri manusia atau dikenal sebagai selfish gene.
“Akulah orang pertama yang mem-buzz karena takdir manusia memang ingin menjadi yang nomor satu,” kata Sulhan.
Kebutuhan menjadi pemenang inilah yang kemudian menciptakan manusia sibuk melakukan kegiatan framing atau pembingkaian segala sesuatu di sekitarnya.
Pembicara lainnya yakni Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara selaku Pakar Komunikasi Keberagaman Dr. Riris Loisa, M.Si, menyatakan bahwa meningkatnya tingkat keegoisan manusia tadi didukung pula oleh adanya perubahan lingkungan media saat ini.
Interaksi dalam teknologi yang intens, akan mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi persepsi, pemahaman, perasaan dan nilai. “Apa yang wajar dan tidak wajar akan dapat bergeser maknanya,” ujar Riris.
LAPORAN: YUGIH SETYANTO
Berita Terkait
-
Penyebab Dan Gejala Penyakit Diabetes Seperti yang Diidap Romo Benny
-
Profil Romo Benny, Stafsus BPIP yang Juga Seorang Pastor
-
Ini Penyebab Romo Benny Stafstus BPIP Meninggal Dunia
-
Berpikir Global, Bertindak Lokal: Peran Gen Z dalam Perubahan Sosial
-
Tokoh Agama Yakin Masyarakat Bisa Jaga Kedamaian Usai Pemilu, Asalkan...
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat