Suara.com - Dua pekerja medis Inggris dari United Kingdom National Health Service (UK-NHS) menunjukkan reaksi alergi setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama.
Menyadur CNN Kamis (10/12), dua perawat yang disuntik vaksin Pfizer itu mmengalami ruam kulit hingga tahap reaksi alergi yang lebih parah seperti sesak nafas.
Direktur Medis Nasional NHS Inggris, Stephen Powis mengatakan hal ini sering ditemui dalam setiap kali suntikan vaksin baru. ia juga menyampaikan kondisi dua perawat tersebut kini membaik.
"Ini hal biasa pada vaksin baru, MHRA telah menyarankan orang dengan riwayat reaksi alergi tidak menerima vaksinasi ini, setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi merespons secara negatif kemarin. Keduanya pulih dengan baik."
Pfizer dan BioNtech sendiri memperingatkan pemberian vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap zat yang terkandung di dalamnya.
Kepala eksekutif Badan pengaturan regulasi obat (MHRA) Inggris, June Raine mengatakan pihak sudah mengetahui hal ini dan segera membuat perencanaan matang untuk mewaspadai efek samping vaksin Covid-19.
"Fasilitas resusitasi harus tersedia setiap saat untuk semua vaksinasi. Vaksinasi hanya boleh dilakukan di fasilitas di mana tindakan resusitasi tersedia," ucapnya pada Rabu (9/12).
"Setiap orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan terhadap vaksin, obat atau makanan tidak boleh menerima Pfizer/ BioNtech vaksin," katanya.
Baca Juga: Kanada Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer-BioNTech
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran