Suara.com - Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar yang pernah berdiri di Pulau Jawa. Sejarah Kerajaan Demak juga memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di kawasan nusantara.
Selain memiliki sejarah yang sangat kuat, Kerajaan Demak juga memiliki peninggalan tempat bersejarah yang cukup menarik untuk dikunjungi. Berikut ini sejarah dan peninggalan Kerajaan Demak yang perlu diketahui.
Sejarah Kerajaan Demak
Sejarah berdirinya Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Pada saat berita runtuhnya Kerajaan Majapahit menyebar, beberapa daerah di bawah kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan diri.
Kadipaten Demak termasuk salah satu wilayah yang melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. Pendiri Kerajaan Demak yaitu Raden Patah, yang merupakan putra terakhir dari Raja Majapahit, yaitu Prabu Brawijaya.
Raden Patah wafat pada tahun 1518 dan pemerintahan kemudian dipimpin oleh Pati Unus, putranya. Pati Unus menginginkan Kerajaan Demak menjadi sebuah kerajaan dengan kekuatan maritim yang kuat, ditandai dengan kuatnya armada laut Kerajaan Demak. Portugis yang selalu berusaha untuk memonopoli perdagangan, merasa terganggu.
Hal itu memicu pertempuran antara Kerajaan Demak dengan Portugis di Selat Malaka sampai beberapa kali. Setelah kematian Pati Unus pada saat pertempuran melawan Portugis, kemudian kerajaan Demak dipimpin oleh Sultan Trenggono (1521-1546).
Pada masa Sultan Trenggono, kerajaan Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa pada awal abad ke-16. Namun Sultan Trenggono gugur setelah pertempuran menaklukkan Pasuruan pada tahun 1946, dan posisinya digantikan oleh Sunan Prawoto. Kekacauan di Demak mulai terjadi setelah Sultan Trenggono wafat, dan banyak sejumlah keturunan raja yang bertikai ingin memperebutkan tahta kerajaan Demak.
Peninggalan Kerajaan Demak
Baca Juga: Sejarah, Silsilah, dan Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Berikut ini beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang sangat terkenal yang bisa dikunjungi.
1. Pintu Bledek
Pintu Bledek merupakan sebuah pintu yang dilengkapi dengan pahatan yang dibuat tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo. Bagi Anda yang ingin melihat kondisi pintu Bledek saat ini disimpan dalam Museum dalam Masjid Agung Demak.
2. Masjid Agung Demak
Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah yang didirikan tahun 1479 Masehi. Saat ini Masjid Agung Demak sudah berumur sekitar 6 abad tetapi masih berdiri dengan kokoh, sebab sudah dilakukan renovasi sebanyak beberapa kali.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
Terkini
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja