Suara.com - Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 di Jawa Tengah dengan julukan Bumi Mataram. Wilayah tersebut dikelilingi oleh Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu.
Selain itu, wilayah tersebut juga dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo.
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal sebagai Kerajaan Medang yakni kerajaan dengan corak agraris. Ada 3 Wangsa (dinasti) yang dulu pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno yakni Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Istana. Berikut ini sejarah, silsilah, hingga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
Silsilah Kerajaan Mataram Kuno
Berikut daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Kuno beserta keluarganya menurut Prasasti Mantyasih (907 M):
- Diawali Rakai Mataram sang Ratu Sanjaya
- Sri Maharaja Rakai Panangkaran
- Sri Maharaja Panunggalan
- Sri Maharaja Rakai Warak
- Sri Maharaja Rakai Garung
- Sri Maharaja Rakai Pikatan
- Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
- Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
- Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan sejumlah prasasti yang mengukir kisa kerajaan hingga silsilah kerajaan. Berikut daftar prasasti tersebut.
Prasasti ini disebut juga Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya (732 M). Benda ini ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini memakai bahasa Pallawa dan Sansekerta.
Baca Juga: Sejarah Supersemar: Tujuan dan Isinya
Prasasti ini dibuat pada 782 M dan ditemukan di sekitaran Candi Lumbung, Desa Kelurak, Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri yang diperintah oleh Raja Indra Sri Sanggramadhananjaya.
- Prasasti Mantyasih
Prasasti ini ditemukan di Kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Belitung. Selain itu, di dalamnya juga memuat bahwa Desa Mantyasih ditetapkan Balitung sebagai desa bebas pajak.
Selain ketiga prasasti di atas, ada sejumlah prasasti lainnya yakni:
- Prasasti Sojomerto
- Prasasti Tri Tepusan
- Prasasti Wanua Tengah III
- Prasasti Rukam
- Prasasti Plumpungan
- Prasasti Siwargrha
- Prasasti Gondosuli
- Prasasti Kayumwungan/Karang Tengah
- Prasasti Sankhara
- Prasasti Ngadoman
- Prasasti Kalasan
Itulah sejarah dan silsilah Kerajaan Mataram Kuno. Kekinian, kita harus menjaga budaya serta peninggalan Kerajaan Mataram Kuno agar tetap lestari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti