Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di tempat umum.
Rocky Gerung mengatakan, instruksi Luhut menjadi jawaban kedaruratan saat ini sehingga dia siap menjalankannya.
"Instruksi bagus pada akhirnya pemerintah keluarkan melalui Luhut yang menyadari kedaruratan ini. Saya akan tunduk pada perintah itu karena itu yang kita inginkan dari 7 bulan lalu, saya termasuk yang minta karantina Jakarta biar selesai (masalah Covid-19)," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com, dari video berjudul "Rocky Gerung Tunduk & Patuh Kepada Luhut Panjaitan", Rabu (16/12/2020).
Kendati begitu, Rocky Gerung tidak menampik bahwa instruksi Luhut itu terlambat. Sebab, kini Covid-19 kadung menyebar.
Menurut Rocky Gerung, keterlambatan itu terjadi lantaran pemerintah terlalu pelit dan terkesan enggan memelihara warga negara sebagaimana tertuang dalam konstitusi.
"Tapi pemerintah pelit, gak mau tanggung mereka yang harus tinggal di rumah tanpa penghasilan. Maka ada kebijakan lain. Akhirnya mereka sadar ini darurat yang sebenarnya sudah dipresidiksi, Indonesia akan menjadi pusat perkembangbiakan Covid-19," tukas Rocky Gerung.
"Ini yang sebetulnya hilang dari pemerintah karena pelit, gak mau tanggung jawab untuk memelihara fakir miskin, apalagi dengan perintah karantina itu mewajibakan pemerintah (menjamin kelangsungan hidup warga)," sambungnya menambahkan.
Lebih lanjut, dalam video itu Rocky Gerung juga menyinggung Habib Rizieq yang kini dipolisikan. Menurut dia, Habib Rizieq menjadi korban terlambatnya instruksi pemerintah.
Rocky Gerung pun mengaitkannya dengan pemerintah yang juga masih terkesan setengah-setengah karena menerapkan jatah WFH 75 persen. Padahal Rocky Gerung persentasenya bisa lebih dari itu.
Baca Juga: Update Corona RI 16 Desember: 636.154 Orang Positif, 19.248 Jiwa Meninggal
"Itu soalnya tetap bicara tentang cicil mencicil, kenapa gak 100 persen, karena pelitnya pemerintah. Pemerintah tetap menghindari karantina wilayah. Ini masalahnya," kata Rocky Gerung.
"Ini sementara Petamburan disterilisasi dengan pemborgolan. Kalau dari awal lock down gak ada borgol membeorgol Habib Rizieq. Kita liat inkonsistensi itu berdampak pada kekacauan. Inkonsistensi membuat kekacuan bahkan berakibat di Habib Rizieq," tandas dia.
Sebelumnya, guna mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah memutuskan melarang kerumunan dan perayaan pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di tempat umum.
Keputusan diambil usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali secara virtual, Senin (14/12/2020)
Luhut juga menggarisbawahi tren kenaikan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali dan Kalimantan Selatan. Dia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengetatkan kebijakan karyawan untuk bekerja dari rumah (work from home) hingga 75 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya