Suara.com - Sejumlah siswi kelas 7 di Australia disuruh berlutut oleh guru mereka untuk memeriksa panjang rok yang langsung memicu kemarahan para orang tua.
Menyadur Mirror, Jumat (18/12/2020) siswi di Brighton Secondary College di Brighton East, Melbourne, diminta untuk berbaris oleh seorang guru wanita.
Mereka kemudian diminta untuk berlutut untuk melihat apakah bagian bawah rok mereka menyentuh tanah, lapor Herald Sun.
Insiden tersebut menyebabkan kemarahan orang tua dengan lebih dari 150 diantara mereka dilaporkan mengomentari sebuah unggahan mengenai kasus tersebut di media sosial.
Beberapa orang menyebut keputusan guru tersebut sebagai insiden "patriarkal" dan "tindakan mempermalukan yang merendahkan dan kuno".
Sekolah tersebut langsung meminta maaf kepada orang tua dan publik serta mengatakan insiden tersebut tidak mencerminkan nilai-nilainya.
Kepala Sekolah Brighton Secondary College Pat Gargano mengatakan kepada news.com.au dalam sebuah pernyataan: "Insiden terisolasi ini tidak mencerminkan nilai-nilai sekolah tentang rasa hormat, empati, dan integritas.
"Bukan praktik kami untuk melakukan pemeriksaan seragam dengan cara ini dan salah satu staf segera diberi konseling begitu kami menyadarinya.
Pihak sekolah juga menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan masyarakat atas cara pemeriksaan seragam dilakukan.
Baca Juga: Seorang Turis di Australia Tewas Jatuh dari Tebing Setinggi 80 Meter
"Sejalan dengan persyaratan Departemen, siswa perempuan di Brighton Secondary College memiliki pilihan untuk mengenakan celana dan rok pendek ke sekolah." jelas Pat Gargano.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar